Pemerintah adalah Buruh Rakyat!


"Sebejat-bejatnya buruh adalah buruh yang sombong,
Semulia-mulianya majikan adalah majikan yang sabar."


Aku rasa masih ada banyak upaya untuk memperbaiki pemerintah yang super bobrok ini. Ya benar, pemerintahnya yang bobrok, bukan Indonesia. Mungkin harus kita pisahkan baik-baik, bahwa pemerintah itu orang-orang yang duduk di kursi kuasa, sedang Indonesia adalah masyarakat jelata macam kita ini.

Pemerintah pada dasarnya dungu bukan main. Membutakan mata hari mereka sendiri. Menutup telinga mereka sendiri. Berpura-pura tak melihat, berpura-pura tak mendengar kami, rakyat jelata. Pemerintah beranggapan bahwa mereka adalah orang atas, sedang kita orang bawah. Mereka tidak merasa bahwa kehidupan mereka sebenarnya ditopang oleh kita. Dalam ilmu ekonomi, inilah yang disebut buruh dan majikan. Siapa yang membayar dan siapa yang dibayar. Pemerintah hidup karena bayaran dari rakyat. Pemerintah bisa beli mobil, rumah, hingga pulau (mungkin) itu karena rakyat yang membelikannya, bukan semata-mata uang mereka. Nah, inilah yang bisa disebut dengan "Pemertintah adalah Buruh Rakyat".

Apalagi memang benar, tugas pemerintah adalah bekerja kepada rakyat, bukan kepada kepentingan mereka sendiri. Rakyat membayari hidup mereka, rakyat menjamin kehidupan mereka, tapi seolah-olah mereka buta, tuli dan tidak merasa, bahwa karena rakyatlah mereka bisa hidup.

Mereka beranggapan rakyat itu orang kecil, orang tertindas, orang bodoh, atau orang yang tidak tahu apa-apa. Sedang mereka orang pintar, orang yang tahu segala hal, orang yang berkuasa dan orang yang menguasai.

Buruh seharusnya bekerja dengan profesional kepada majikannya. Buruh seharusnya hormat kepada majikannya. Jika kewajiban terlaksana, pasti hak akan tercukupi. Apalagi majikannya begitu sayang kepada buruh, sehingga buruh suka mencuripun masih diampuni baik-baik oleh majikannya. Apakah ini bukan kasih sayang namanya?

Pemerintah tidak sadar, atau mungkin pura-pura tidak sadar?

080211
08:02
sudahlah - padi
memahami sedikit, tentang makna.

0 kata-kata: