Korea - Bambang Pacul

 Istilah 'korea-korea' sangat populer di masyarakat Jawa. Konon, katanya istilah ini terkait dengan pasukan Jepang yang berasal dari Korea. Perawakan mereka tidak segagah tentara elit Jepang, namun militansinya sangat tinggi. Seperti yang kita ketahui, Korea juga bangsa jajahan Jepang ketika itu.

Namun secara kultural di Jawa, istilah 'korea' berkembang yang kemudian mengacu pada orang-orang yang berasal dari kelas menengah dan agak bawah, yang mana kehendak subjektifnya sangat luar biasa untuk melenting ke atas. Mereka adalah orang-orang yang punya kejuangan luar biasa untuk keluar dari belenggu kemiskinan.

Kenapa saya menggunakan istilah melenting? Sebab, para 'korea' keluar dari jurang kemiskinan dengan lompatan yang eksponensial. Orientasi kehidupannya terus bergerak ke lapisan sosial atas.

Banyak yang menyamakan 'korea' dengan preman, namun pada dasarnya mereka memiliki perbedaan yang sangat signifikan. 'Korea' dan preman sama-sama memiliki kenekatan, namun modal utama yang mereka gunakan sangat berbeda.

Seorang preman sering kali menggunakan kekuatan fisik dan intimidasi untuk menjadi disegani, sementara 'korea' mengembangkan ilmu kehidupan untuk melenting. Preman membangun ketakutan, sementara 'korea' membangun kenyamanan bagi orang di sekitarnya.

Ilmu kehidupan adalah sekumpulan pengalaman praktis yang digunakan untuk melenting ke atas. Para 'korea' adalah jago kehidupan yang juga sekaligus mencintai kehidupan.

Para 'korea' sering kali menempuh jalan yang tidak lazim untuk masuk ke lapisan sosial atas. Kalau orang yang dihormati di masyarakat memiliki gelar akademik profesor atau guru besar, maka seorang 'korea' juga akan berjuang mendapatkannya. Namun tentunya, mereka menerima gelar tersebut tanpa melalui publikasi jurnal internasional, jam mengajar memadai, dan penelitian ilmiah yang rutin. Kembali lagi pada rumus awal, yang paling penting bagi seorang 'korea' adalah melenting ke atas.

'Korea' dapat mengambil tindakan berani, bahkan keputusan nekat untuk melenting. Apa beda berani dan nekat? Berani adalah sebuah tindakan yang risikonya lebih besar daripada manfaatnya. Sementara itu, kenekatan adalah keputusan yang risikonya tinggi dengan manfaat kecil.

Istilah 'korea-korea' sangat populer di masyarakat Jawa. Konon, katanya istilah ini terkait dengan pasukan Jepang yang berasal dari Korea. Perawakan mereka tidak segagah tentara elit Jepang, namun militansinya sangat tinggi. Seperti yang kita ketahui, Korea juga bangsa jajahan Jepang ketika itu.

Namun secara kultural di Jawa, istilah 'korea' berkembang yang kemudian mengacu pada orang-orang yang berasal dari kelas menengah dan agak bawah, yang mana kehendak subjektifnya sangat luar biasa untuk melenting ke atas. Mereka adalah orang-orang yang punya kejuangan luar biasa untuk keluar dari belenggu kemiskinan.

Kenapa saya menggunakan istilah melenting? Sebab, para 'korea' keluar dari jurang kemiskinan dengan lompatan yang eksponensial. Orientasi kehidupannya terus bergerak ke lapisan sosial atas.

Banyak yang menyamakan 'korea' dengan preman, namun pada dasarnya mereka memiliki perbedaan yang sangat signifikan. 'Korea' dan preman sama-sama memiliki kenekatan, namun modal utama yang mereka gunakan sangat berbeda.

Seorang preman sering kali menggunakan kekuatan fisik dan intimidasi untuk menjadi disegani, sementara 'korea' mengembangkan ilmu kehidupan untuk melenting. Preman membangun ketakutan, sementara 'korea' membangun kenyamanan bagi orang di sekitarnya.

Ilmu kehidupan adalah sekumpulan pengalaman praktis yang digunakan untuk melenting ke atas. Para 'korea' adalah jago kehidupan yang juga sekaligus mencintai kehidupan.

Para 'korea' sering kali menempuh jalan yang tidak lazim untuk masuk ke lapisan sosial atas. Kalau orang yang dihormati di masyarakat memiliki gelar akademik profesor atau guru besar, maka seorang 'korea' juga akan berjuang mendapatkannya. Namun tentunya, mereka menerima gelar tersebut tanpa melalui publikasi jurnal internasional, jam mengajar memadai, dan penelitian ilmiah yang rutin. Kembali lagi pada rumus awal, yang paling penting bagi seorang 'korea' adalah melenting ke atas.

'Korea' dapat mengambil tindakan berani, bahkan keputusan nekat untuk melenting. Apa beda berani dan nekat? Berani adalah sebuah tindakan yang risikonya lebih besar daripada manfaatnya. Sementara itu, kenekatan adalah keputusan yang risikonya tinggi dengan manfaat kecil.

Baca artikel detiknews, "Korea-korea Melentinglah!" selengkapnya https://news.detik.com/kolom/d-7005574/korea-korea-melentinglah.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/