hari #24 : tentang sederhana



#tentang sederhana

"lebih baik jadi orang kaya yang sederhana, daripada orang miskin yang sederhana."

Sederhana identik dengan zuhud. Dan zuhud identik dengan ketidakpunyaan, kepapaan. Itu kata orang banyak.

Sebenarnya ada perspektif lagi yang lebih rasional. Zuhud bukanlah berarti ketidakpunyaan. Tapi bagaimana menggunakan kekayaannya secara proporsional, mengukur berdasarkan kebutuhan bukan keinginan. Betapa banyak orang kaya yang tidak proporsional, sehingga membelanjakan hartanya untuk barang-barang yang sebenarnya tak berguna banyak untuk dirinya apalagi umat. Nah, suhud itu ada pada posisi dimana orang yang mampu membelanjakan hartanya sesuai dengan kebutuhan dan proporsinya.

Orang tidak punya mah tidak usah disuruh hidup zuhud sudah pasti hidupnya zuhud. Kalau orang yang mampu itu zuhud, justru inilah letak kemuliaannya. Ah, analogi yang indah ini kudapatkan dari Mas Ryan.

Bisa jadi memakai Blackberry itu zuhud, jika memang sebuah kebutuhan. Atau bisa jadi memakai satu baju terus menerus itu riya, karena ingin dianggap zuhud. Betapa tipisnya batas ini...

Dan sederhana itu adalah bagian dari zuhud.

So, apa yang harus dilakukan? Apa kita harus menjadi orang yang biasa saja untuk menjadi sederhana? Tentu saja, jadilah pribadi yang kaya juga sederhana.

080211
09:34
aku masih mencari sosok yang sederhana itu,
siapa dia? dia siapa?

gambar dari : sini

2 kata-kata:

Ananda Sivi mengatakan...

oke, kalo gitu saya yang komentar ya mas.. habis masih 0 kata-kata.
postingan bagus mas.. terkadang kita merasa zuhud, justru malah jadi riya' ya.. padahal mau zuhud yang sebenar2nya zuhud juga susah, yapi bukannya nggak mungkin.. sip, kaya yang sederhana.. konsep yang maknyuss..
oia mas, fotonya ganti ya? kalayk lebih tua dibandingkan yang senyum terpampang sebelumnya.. he maaf.

Hilmy Nugraha mengatakan...

@sivi, makasih sharingnya sivi,
yoi, itu fotoku. haha, aku memang smakin tua. foto yang dulu itu 2006, masih imut2, kalo yang sekarang mah, tambah imut2, hahaha