Menulis Kesia-siaan

Aku terdiam. Kembali menggali. Bercermin. Ratusan tulisanku selama ini hanya sampah. Sampah kepala yang mengalir melalui tangan dan tuts-tuts keyboard laptopku. Jadilah ribuan huruf yang tergabung menjadi kalimat, lalu jadi paragraf dan membentuk satu tulisan. Itupun hanya sampah.

Meski disatu sisi aku percaya, sampah pikiran mesti harus dibuang. Daripada menggumpal keras dikepala dan berubah menjadi jerawat-jerawat mungil di wajah.

Aku memasuki frase. Dimana aku harus lebih banyak menulis. Dimana aku harus lebih banyak menghasilkan tulisan. Enak dibaca dan bermanfaat bagi orang lain. Tak hanya menambah kerutan dahi dan cibiran mulut para pembaca.

Ini berarti pula aku harus menambah banyak diskusiku dengan orang lain. Menambah buku bacaanku. Dan tentu saja blogwalking.

Aku harus merubah diri, dari menulis kesia-sian, menjadi menulis kebermanfaatan. Dan aku memulainya dengan mendaftar puluhan judul unik yang akan aku tulis. Memandang segala sesuatunya lebih luas. Menyadarkan diri. Mengambil sudut pandang dari sisi yang berbeda.

Baru saja kumulai.

100211
15:01
Endah n Rhesa - I Dont Remember
jerawat muncul di bawah mulut,
semoga sabtu sudah hilang.

4 kata-kata:

anggi fajar sholih mengatakan...

sanagat menginspirasi sodaraku... :)

Mentari pagi mengatakan...

benar...setidaknya akan banyak bemanfaat

Ananda Sivi mengatakan...

nggak papa mas, masih ada jalan terbentang di depan... semanggggat mas,, eh komentarku ttg foto mas itu dimana sih? ada dibls nggak? oia, sekali2 blsnya di blogku juga kek mas.. hehe

Rizky mengatakan...

i know you can
aku tahu kamu kaleng