renungan separuh ramadhan



sudah separuh ramadhan, hil. kau sudah dapat apa? bagaimana ibadah-ibadahmu?

puasamu? sudah sempurnakah? sudah terjagakah? sudah benar-benar puasakah? atau hanya perutmu yang berpuasa? namun mata, mulut, telinga, pikiran, hati dan semua sikapmu belum berpuasa?

sholatmu? apakah sudah tepat waktu? apakah selalu ke masjid? apakah sudah khusyuk? apakah rawatibmu dijaga? dhuhamu, apakah selalu kau kerjakan? tarawihmu, apakah kau selalu mengerjakannya meski tidak di masjid?

baca quranmu? apakah sudah teratur? apakah sudah istiqomah? apa baru semangatmu saja? apakah sesuai dengan targetmu? mana hafalanmu? mana hafalan yang kau targetkan selama ramadhan ini?

sedekah? sudahkah? atau hanya tulisan di lembar targetmu saja? mana? uangmu hanya habis untuk kesenanganmu belaka.

target-target lain? silaturahmi? sudah berapa orang yang kau datangi? menulis? mana tulisanmu? mana essaimu? mana hasilmu? membaca? buku-bukumu saja tergeletak malas di kasur, tak pernah kau baca. olahraga? jangankan olahraga, untuk bangun pagi saja kau malas bukan main.

sedangkan kini, puasamu belum terjaga. kau malas ke masjid. jarang membaca quran. tak pernah sedekah. melupakan rencana dan target ramadhanmu.

kau memperbanyak tidur daripada melakukan hal yang bermanfaat. kau banyak bercanda daripada mengingat mati. kau banyak bersenang-senang daripada berbagi dengan orang lain yang membutuhkan. kau banyak tertawa daripada merenungi kefuturanmu. kau banyak berangan-angan tanpa melakukan aksi nyata yang pasti. kau terlalu lelah dengan rutinitas sehari-hari tanpa melakukan amaliah ramadhan. kau hanya ingat pada dirimu sendiri tanpa memperdulikan orang lain.

hil, ramadhan tinggal separuh. ingatlah, tak ada jaminan kita membersamainya hingga akhir bulan. dan tak ada jaminan pula kita bisa menemuinya tahun depan.

ingat hil, jangan tidur setelah shubuh. itu tak baik.
ingat hil, banyak baca quran. itu mententramkan.
ingat hil, perbanyak dhuha. itu melancarkan rezeki.
ingat hil, jangan pernah kurangi sedekahmu. ada pembalasan nyata setelahnya.
ingat hil, jangan tunda sholat. itu pintu surgamu.
ingat hil, teruslah bersilaturahmi. banyak keberkahan dibaliknya.
ingat hil, menulislah. karena menulis itu pekerjaan abadi.
ingat hil, membacalah. karena kau mewajibkan dirimu untuk menulis.
ingat hil, sekali lagi hil, ramadhanmu sebentar lagi. dan tak ada jaminan, kau bisa merampungkannya, apalagi menemuinya kembali tahun depan.

kalibagor, 26 agustus 2010,
sebelum adzan shubuh.
sambil mendengarkan kumandng imsak di RRI.


gambar dari sini

0 kata-kata: