Pasang-pasangan

Waktu teman baik saya menanyakan, kenapa akhirnya saya memilih Rini (istri saya) menjadi pasangan hidup saya, setelah menjalani petualangan yang panjang? Saya menjawab singkat. Dia antitesis saya. Dalam banyak hal.

Buku, selera musik, selera makanan, tempat piknik, cara pandang, pola asuh, masa kecil, hingga pola mandi tak ada yang sama. Cenderung membelakangi. Tapi seiring waktu, saya merubah cara pandang saya. Dalam teori antitesis, kecenderungan yang dipakai adalah saling melawan. Maka, perlahan saya ganti, pasangan hidup itu bukan sebagai antitesis, tetapi komplementer.

Lebih menarik dan bersinergi bagi saya. Iya, pasangan hidup itu adalah segala hal yang melengkapi kekurangan dan kelebihan kita. Jadilah sempurna!

Hilmy Nugraha

@hilmyhilmyx

1 kata-kata:

Anonim mengatakan...

bagus banget inih konsepnya! :D smg langgeng terus dan saling melengkapi!