Bau Mulut

Kita selalu saja menghindar bau mulut orang lain, apalagi kalau orang itu baru saja mengkonsumsi petai dan sebagainya. Meskipun dalam agama ada hadist yang mengatakan bau mulut orang yang berpuasa itu seperti minyak kesturi. Tapi toh, tetap saja bau. Dan minyak kesturi seperti apa itupu sampai sekarang kita tidak ketahui eksistensinya.

Tapi ada yang lain di saya. Saya suka sekali bau mulut Bumi. Pas dia bangun tidur, saya hirup dalam-dalam bau mulutnya. Pas baru mimik susu, saya cium mulutnya. Habis makan pendukung ASI, saya kembali lagi menghirup bau mulutnya.

Dan memang berbeda. Tetap wangi. Bisa jadi karena mungkin belum makan apa-apa. Tapi sebenarnyapun sudah makan apa-apa. Tapi kenapa tetap wangi dan baunya enak?

Bisa jadi juga, bayi tidak pernah serakah. Dia memakan hanya kebutuhannya saja. Teratur dan beradab. Cukup berbeda dengan kita yang dewasa yang makan apa saja tidak tahu aturan. Sehabis makan sate kambing lantas minum jus alpukat, cemilannya mendoan. Pulang dari warung mampir beli martabak dan es cincau atau milkshake.

Kalau demikian, mana yang lebih beradab? Padahal katanya kita sudah cukup dewasa.
Sedang untuk menahan diri saja sulit bukan main.


Hilmy Nugraha

@hilmyhilmyx

- sent from my Lenovo Android

0 kata-kata: