Didatangkannya Pak Onos

Pak Onos orang kejawen. Dalam pikirannya, segala bentuk ritual tradisi adalah kewajiban kita terhadap manusia. Beliau tidak lepas dari tradisi memberikan sesaji. Dari kopi pahit, bubur abang putih, kembang setaman, rokok klobot sampai daging ayam cemani sudah pernah ia sembahkan. Bukan sebagai apa-apa, melainkan penghormatan kepada leluhur.

Segala macam tirakat sudah pernah dilakukan. Puasa weton, puasa mutih, puasa ngrowot, ziaroh makam wali, ziaroh petilasan, tapa laut, tapa gua, tapa tritikan dan apapun sudab pernah dia alami. Semata-mata sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur.

Tapi, setelah berdiskusi panjang bersama teman-teman, kami menemukan banyak titik yang tidak nyambung. Pak Onos tahu, bahwa segala macam tirakat mengantarkannya kepada terkabulnya keinginan. Tapi baru tahu, bahwa Allah lebih tahu atas kebutuhan diri kita. Dia Maha Melayani. Pak Onos tahu, bahwa sesaji adalah bentuk penghormatan kepada leluhurnya. Tetapi Pak Onos baru tahu, kalau itu semua hanya password untuk memasuki birokrasi Tuhan Semesta Alam.

Ada banyak hal yang menarik setelah Pak Onos datang. Pengethuan-pengetahuan kejawaan, ilmu leluhur, tradisi ritual kejawen, semua justru bermuara pada ketauhidan yang sejati. Itu mungkin tugasnya beliau datang pada diskusi kami. Sebuah konfirmasi akan hasil diskusi kami selama ini.

Lanjutkan!


Hilmy Nugraha

@hilmyhilmyx

- sent from my Lenovo Android

0 kata-kata: