qurrota'ayun



Karena kuliahku cuma ambil Tugas Akhir, karena jualanku sedang sedikit terhambat, karena berjuta-juta alasan lainnya, maka sekarang ini aku lebih sering dirumah. Kadang melaksanakan kewajiban jadi anak, bersih-bersih rumah. Kadang melaksanakn kewajiban jadi tetangga, main ke sebelah rumah. Dan yang paling menyenangkan adalah kewajibanku jadi om.

Salah satu hal yang paling mengasyikkan adalah mengantar jemput Neysa ke PlayGroup. Ya, ibunya sudah cukup sibuk dengan kerjaannya sebagai perawat, ayahnyapun sudah cukup pusing dengan urusan bisnisnya. Maka tinggal eyangnya dan aku yang turun tangan. Antar jemput jadi pekerjaan wajibku. Meski tidak setiap hari, tapi cukup menyenangkan.

Aku melihat anak-anak kecil, lucu, imut nan menggemaskan berjalan menuju kelas. Bermain di arena bermain, bercanda sesama teman, hingga berantem berebut sesuatu. Wajah-wajahnya sangat polos, tidak memiliki tendensi apapun. Ini yang aku sukai dari wajah anak-anak. Polos, tak pernah dibuat-buat. Namun bukan berarti aku seorang pedophil, haha.

Neysapun demikian. Tanpa malu-malu dia seraya menghambur dengan teman-teman setelah turun dari motorku. Seketika itu juga lupa dengan om ganteng-nya yang mengantar. Haha. Tapi aku suka melihat pemandangan ini.

Pada jam jemputan, aku datang sekitar 10 menit sebelum pulang. Aku memang tidak ikut menunggu Neysa. Aneh saja, ada pemuda tampan menunggu anak TK bersama ibu-ibu yang lain. Haha. Lalu aku harus mengobrol apa? Harga sayuran? Gosip KD dan Lemos? Atau tentang Bangkutaman yang kembali ke ibukota? Atau Morfem yang mengeluarkan album baru? Haha, bakal aneh saja.

Pemandangan saat menjemput adalah anak-anak yang sudah tidak sabar untuk pulang. Aku lihat tak ada gurat capek diwajah anak-anak itu. Selalu ceria, optimis dan bertenaga. Menyenangkan. Andai saja semua manusia mempunyai energi positif seperti ini, nampaknya Nurdin Halid akan turun dari jabatannya dengan ikhlas.

Neysa datang mengahampiriku. Bercerita pendek-pendek tentang apa yang dia sudah lakukan sebelumnya. Tentang teman-teman baiknya, tentang belajar melukis, tentang buku barunya, tentang lagu yang baru saja dia hapal, bahkan tentang si Geisa yang selalu bawa jajan bermacam-macam. Hehe. Ada-ada saja memang anak kecil ni...

Hal-hal kecil yang seperti ini kadang bahkan bisa membuatku sedemikian bahagia. Entah. Melihat anak kecil itu sudah seperti refreshing jiwa. Dari segala penat, masalah, tantangan, dan kesulitan hidup, semua hilang meski hanya sementara. Terobati oleh senyum manis anak kecil. Tertutupi oleh rengekan lucu ponakan terkasih. Terbias oleh pelukan manja Neysa.

Inilah yang disebut qurrota'ayun. Anak sebagai penyejuk mata.

30 Maret 2011
12:24
Gemilang - Dreamband
disela-sela kesulitan hidup, aku masih bisa tersenyum.

8 kata-kata:

heidyana pratiwi mengatakan...

dy juga suka anak kecil, gemes, mau cubit,..

Unknown mengatakan...

sm mas,.
ku suka ma ank" tp bkn pedofil lho.
(^^")

mas,.
thu fto na gee "pamer gigi" pa mas(?)
ehehehehehehehehehe

smg lancar yha mas TA na..

Nova Miladyarti mengatakan...

wah, menjemput anak memang pekerjaan menyenangkan yah *brasa punya anak deh,hahha:D

Ajeng Sari Rahayu mengatakan...

Omnya baik banget deh, mau nganter-jemput Neysa :D

kepolosan mereka terkadang memang menjadi sebuah hiburan tersendiri, kadang tertawa geli melihat tingkah-polah mereka, kadang jengkel karena manjanya, kadang senang mendengar rasa keingintahuannya dengan bertanya bertubi-tubi dsb.

Mentari pagi mengatakan...

Benar, terkadang kita lupa bahwa ada hal kecil yang justru membawa perubahan pada kebahagiaan yang besar.

Hilmy Nugraha mengatakan...

@dy, hehe..
@hapis, amin pis, makasi yo
@nova, latian punya anak va...
@ajeng, suka anak kecil juga kah?
@siska, yup.

Yuanita Handoko mengatakan...

Huah, beruntung ya neysa punya Om yang baik,hehe..

itu yang kusuka dari anak-anak, menyaksikan kepolosan dan melihat hati mereka yang mudah memaafkan, sungguh indah rasanya..

Hilmy Nugraha mengatakan...

@Nita, wah, wajah anak2 teduh. ndak punya rasa jaim. hehe