Sekali Berarti, Sesudah Itu Terlupakan

Pernah aku merasa tidak ikhlas, atas sebuah hubungan dengan seseorang. Mengharapkan banyak dari orang itu, hingga lupa, bahwa suatu saat ada sebuah perpisahan.

Pernah aku merasa pamrih, menginginkan agar orang lain selalu mengingat diriku. Selalu. Padahal banyak hal yang memang membuat aku pantas untuk tidak diingat.

Pernah kenangan-kenangan indah begitu berkesan. Tapi mungkin tidak begitu mematri dalam dirinya. Ya, hanya sebelah tangan.

Pernah kejadian-kejadian yang dialami bersama tertuang dalam ingatan yang sempurna. Namun tak pernah diingat olehnya.

Hingga kini, sekali berarti, sesudah itu terlupakan. Pun aku, terlupakan.

110311
22:02
hadapi saja - iwan fals
berjumpa dimimpi.

5 kata-kata:

Mentari pagi mengatakan...

wah...melupakan terkadang bukan berarti meninggalkan?

melynsalam mengatakan...

sebelah tangan pun, harusnya tidak apa2 kan? bukannya yg penting itu perasaan kita?

Hilmy Nugraha mengatakan...

@siska, iya, benar de..
@mel, hm.. mungkin abg terlalu pamrih..

Puput Rusianingtyas mengatakan...

sebelum berpersepsi terhadapa orang lain, akan lebih baek kita berkaca pada diri kita sendiri boi! (kata mboi :D)

Hilmy Nugraha mengatakan...

@put, yups, thats right!