di saat seperti ini,
izinkan aku mempertanyakan,
dimana engkau letakkan aku?
adakah aku seberharga buku-bukumu itu?
ataukah aku senyaman sepatu tuamu yang tak terasa lagi bila dipakai?
akankah kau pertahankan aku layaknya nyawamu sendiri,
ataukah namaku hanya akan melintas sekilas di detik-detik terakhirmu?
untuk kemudian menyublim seperti arwah tersedot surga
mengertikah kini, puteri?
karna itulah aku ingin hidup nyata
tak lagi menjejak mimpi
-- ksatria
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
10 kata-kata:
karena kau ksatria, kuletakkan kau ditempat seharusnya. :)
hei, abang..
ada apa?
kebetulan aku baru selesai baca bukunya, nyari di perpus kampus, lgsung dapet. :D
Hem, semoga sang puteri segera menjawabnya...
kini, nanti atau entah kapan..
Puterinya dah dateng tuh ...
@melyn, hehe, ada deh.
@siska, amin.
@ajeng, mana mana?
surprised.
:)
surprised.
:)
@hanie, hihihihi
komentarku ndak dipasang ya buat post yang ini?
ehe :P
justru puisi ini bukan untuk mempertanyakan dimana aku tempatkan dirimu kan, wahai ksatria?
tapi untuk memberikan alasan, kenapa kau memilih meninggalkanku.
justru puisi ini bukan untuk mempertanyakan dimana aku tempatkan dirimu kan, wahai ksatria?
tapi untuk memberikan alasan, kenapa kau memilih meninggalkanku.
Posting Komentar