Bila Nabi Muhammad mengunjungimu
barang sehari atau dua
bila ia datang tak disangka-sangka
aku ingin tahu apa yang akan kau lakukan?
Oh, aku tahu kau akan menyediakan
ruangan terbaik
bagi seseorang tamu yang begitu terhormat
Dan semua makanan yang akan kau
hidangkan padanya
adalah makanan yang terlezat
dan kau akan terus meyakinkannya,
bahwa kau senang dikunjunginya,
bahwa melayaninya di rumahmu sendiri
adalah suatu kebahagiaan tiada
bandingannya
Tetapi... apabila kau melihatnya datang,
akankah kau menemuinya di pintu
dengan tangan terulur menyambut
tamumu nan surgawi?
Atau...
akankah kau mengganti pakaianmu
sebelum kau menyilakannya masuk?
atau menyembunyikan majalah-majalah
dan mengedepankan Al-Quran?
Masih akankah kau menonton
film-film tak senonoh
yang ditayangkan pesawat TV-mu?
Dan membaca buku-buku yang kau baca?
Dan membiarkannya
mengetahui segala sesuatu
yang mengisi pikiran dan semangatmu?
Akankah kau mengajak Nabi bersamamu,
kemana pun kau pergi?
Atau, akankah kau, mungkin,
mengubah rencanamu
untuk berangkat sehari dua?
Akankah kau gembira memperkenalkannya
kepada kawan-kawan karibmu?
Atau akankah kau berharap
mereka menjauh
sampai kunjungannya usai?
Akankah kau senang
bila ia tinggal denganmu
untuk selama-lamanya?
Atau, akankah kau merasa lega dengan
kelegaan yang lapang,
apabila akhirnya ia pergi?
Barangkali menarik juga mengetahui
segala apa yang akan kau lakukan
bila Nabi Muhammad datang secara pribadi
untuk menghabiskan beberapa saat
bersamamu!
Miftah F Rakhmat 1991
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
4 kata-kata:
tidak usah membuat yang di ada ada kan... ! masya Allah
puisinya bagus-bagus, terutama puisi cinta untuk nabi , sangat menghibur dan inspiratif. salam kenal ya
Bukankah itu puisi karya Dale Carnegie ?
Saya pernah mementaskannya dalam sebuah karya tari islami saya di kampus ISI Jogja.
saya dapat dari bukunya fahd djibran, menatap punggung muhammad.
Posting Komentar