ternyata cantik itu relatif

gw banyak liat ce cantik tapi menurut mereka itu biasa saja
berarti, cantik itu menurut penilaiannya sendiri2....
toh, kita tak hanya memandang dimensi fisik...

don't look the book just from te cover

wong ndeso

Tukul Arwana adalah pelawak dari Perbalan Semarang. Pada waktu muda, Tukul sering tampil melucu di panggung tujuh-belas agustusan, dan Tukul pernah mencari nafkah sebagai sopir omprengan di Semarang. Tukul hijrah ke Jakarta atas ajakan temannya Joko Dewo.
Lontang-lantung di kontrakan di bilangan Blok S Jakarta Selatan Tukul banyak dibantu Joko dewo untuk kebutuhan sehari-hari. Dalam keadaan ekonomi yang pas-pasan, Tukul menikah dengan gadis berdarah Padang bernama Susi dan mempunyai anak semata wayang, bernama Vita.
Setelah menikah Tukul dan keluarga tinggal di sebuah kontrakan di daerah Cipete Utara. Sampai akhirnya Tukul melamar kerja di Radio Humor SK dan bekerja di sana bersama rekan pelawak yang lain seperti Bagito, Patrio, Ulfa dan lain-lain.
Nasib mujur Tukul semakin mengental ketika diajak main Lenong Rumpi oleh Ramon Tommybens. Dan titik balik karir Tukul mencuat ketika menjadi pendamping Joshua di video klip Air dengan icon diobok-obok-nya.
Nama Tukul Arwana semakin melambung ketika TPI mempercayakannya Tukul menjadi Host acara musik “Aduhai” dan Acara “Dangdut Ria” di Indosiar. Dan namanya kian melesat sekarang ini ketika TV 7 Mempercayakan menjadi Host Talks show “Empat Mata”.
Jika dulu Tukul tinggal di kontrakan, sekarang Tukul sudah memiliki 3 rumah kontrakan dan 2 rumah besar di Cipete Utara. Di rumahnya Tukul mengumpulkan teman-teman seniman pelawak dari daerah dan membuat markas kecil ajang tukar pikiran dan meramu ide kreatif lawakan. Markas kreatif ini dinamakan Posko Ojo Lali.

satu hari menjelang…

satu hari menjelang…
tak ada perubahan…
hubungan sedikit terputus…
atau mungkin habis…
telp terkahir jumat pagi..
kepastian diri, nomor ternyata masih aktip…
ucapan pengharpan ini sebenernya masih bisa muncul dari dalam hati…
walau sekedar lewat ponsel..
lewat apa lagi?
hati? msaih terbaca kah?
kah?
satu hari menjelang, aku hanya berucap…
semoga harimu selalu bahagia…
toh, aku pun bahagisa, ketika dirimu bahagia…
bukankah ini cinta?

mbak

mbak…
hari2 terakhir ini tampak sepi rumah, tak seceria dahulu…

marx

Draft Rancangan SIMPOSIUM MARXISME INDONESIA I
"Kritik terhadap Pemikiran Karl Marx
dalam Wacana Intelektual dan Gerakan Sosial di Indonesia dan Dunia"
Bandung, 1-3 Mei 2008
A. Latar belakang
Karl Marx adalah filsuf, ahli ekonomi, ahli sejarah, sekaligus
sosiolog. Dianggap demikian karena pemikirannya banyak memberikan
sumbangan terhadap disiplin-disiplin tersebut. Di samping itu,
gagasan-gagasan Karl Marx tentang masyarakat banyak mengambil bukti
dari temuan-temuan dalam ilmu sosial seperti sejarah, arkeologi, dan
antropologi. Dengan demikian, ada hubungan timbal-balik antara
pemikiran Karl Marx dan ilmu sosial.
Pemikiran Karl Marx juga banyak mengilhami gerakan perlawanan terhadap
penindasan dan penjajahan yang dialami bangsa-bangsa kulit berwarna.
Demikian pula di Indonesia, tidak bisa dipungkiri betapa eratnya
pemikiran Karl Marx dengan gerakan kemerdekaan Indonesia. Tokoh-tokoh
kemerdekaan seperti Soekarno, Tan Malaka, Sutan Sjahrir dan Mohammad
Hatta banyak diilhami pemikiran Karl Marx.
Sebagian pihak memandang Marxisme sudah usang, sementara pihak lainnya
masih memandang arti pentingnya analisis dan pemikiran Karl Marx dalam
konteks kekinian. Selain adanya stigma di kalangan masyarakat,
keragaman tafsir atas pemikirannya juga telah melahirkan aneka sistem
pemikiran yang menurut sebagian pihak sering tidak selaras dengan
pemikiran Karl Marx sendiri. Dengan kerumitan berbagai persoalan yang
melingkupi pemikiran Marx, bagaimana kritik bisa diajukan terhadap
pemikirannya? Apa saja pelajaran yang bisa tetap diperoleh dari
pemikirannya? Bagaimana sikap ilmuwan sosial terhadap warisan Karl
Marx dalam bidang ilmu mereka? Bagaimana menjelaskan secara kritis
pemikiran Marx dan arti pentingnya di masa kini?
"SIMPOSIUM MARXISME INDONESIA I akan menyediakan ruang untuk
berdiskusi, menganalisis, dan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan
tersebut dalam kaitannya dengan landasan empiris kekinian serta
keragaman persoalan masyarakat di Indonesia."
B. Topik Simposium
Topik I
Marxisme dan Ilmu Sosial
Sub-Topik:
* Pemikiran Marx dalam Pengajaran Ilmu Sosial dan Sumbangan Ilmu
Sosial terhadap Perkembangan Marxisme
* Mengkaji ulang sumbangan Marx dalam Penelitian Ilmu Sosial
* Kritik terhadap Filsafat Sosial Marx
* Teori Ekonomi dan Kritik Pembangunan
* Marxisme dalam Khasanah Ilmu Sosial Indonesia
Topik II
Marxisme dan Gerakan Sosial
Sub-Topik:
* Marxisme dan Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
* Paradigma Gerakan Sosial dari Marxis Ortodoks hingga Pasca-Marxis
* Gerakan Sosial Kontemporer: Anti-Neoliberal, Anti-Globalisasi
* Kritik Gerakan Keagamaan terhadap Marxisme
* Gerakan Marxis di Negara-negara Maju dan Dunia Ketiga