Aku Melihat Indonesia



AKU MELIHAT INDONESIA

Jika aku berdiri di pantai Ngliyep
Aku mendengar lautan Indonesia bergelora
Membanting di pantai Ngeliyep itu
Aku mendengar lagu – sajak Indonesia

Jikalau aku melihat
Sawah menguning menghijau
Aku tidak melihat lagi
Batang padi menguning – menghijau
Aku melihat Indonesia

Jika aku melihat gunung-gungung
Gunung Merapi, gunung Semeru, gunung Merbabu
Gunung Tangkupan Prahu, gunung Klebet
Dan gunung-gunung yang lain
Aku melihat Indonesia

Jikalau aku mendengar pangkur palaran
Bukan lagi pangkur palaran yang kudengarkan
Aku mendengar Indonesia

Jika aku menghirup udara ini
Aku tidak lagi menghirup udara
Aku menghirup Indonesia

Jika aku melihat wajah anak-anak di desa-desa
Dengan mata yang bersinar-sinar
(berteriak) Merdeka! Merdeka!, Pak! Merdeka!

Aku bukan lagi melihat mata manusia
Aku melihat Indonesia!


AKU MELIHAT INDONESIA. Bung Karno bertafakur memandang alam bebas, mengagumi kebesaran Allah SWT untuk mendapatkan inspirasi. Salah satu hasilnya Bung Karno menuangkannya ke dalam bentuk puisi yang diberi judul Aku Melihat Indonesia. Puisi ini kemudian dipopulerkan Sitor Situmorang, Satrawan dan sekaligus sahabat Bung Karno, yang juga banyak menciptakan karya puisi. Puisi-puisi Sitor sendiri telah diterjemahkan dan dibukukan ke dalam berbagai bahasa. Di antaranya bahasa Inggris, Perancis, Belanda, China, Jepang, Italia, Rusia, dan Jerman.

2 kata-kata:

meita kurniasari mengatakan...

aku melihat kamu mang,
gkgkgkk...

Puput Rusianingtyas mengatakan...

lekdis!