Tamu Rejeki

Lelaki paruh baya, berbadan tinggi besar itu adalah tamu saya dari New Caledonie. Sebuah negara di daerah pasifik, utara New Zealand selatannya Papua New Guenia. Namanya Sabar Soukiman.

Dan ternyata memang orang Jawa. Bapak Ibunya Indonesia, tapi dia lahir di New Caledonia. Disitu sendiri ternyata banyak peranakan Indonesia yang tinggal cukup lama. Bahasa sehari-hari mereka perancis.

Orang ini beberapa kali membeli barang dagangan saya. Dan tujuan datang kali ini ingin rerembugan, evaluasi kerjasama kita selama ini.

Yang menarik adalah, Jawanya tidak hilang. Dia tidak bisa bahasa inggris, tapi bisa bahasa jawa, meski sedikit. Senyumnya ramah, suka menyapa, suka ngobrol dan tidak seenaknya. Buat saya ini point tersendiri.

Tapi yang saya ingat terus adalah, ordernya beberapa kali menyelamatkan perusahaan dan komunitas kami. Order pertama bisa untuk menopang pembiayaan Silatnas Maiyah di Baturraden. Dan order terakhir, bisa untuk bayar visa dan sangu Rizky pameran ke Belanda. Semua berlangsung ajaib.

Tuhan kasih rejeki kita dengan penuh misteri. Ini tadi adalah yang kami alami. Sepertinya, kalau melihat sepeti ini, kok ya buat hidup sejahtera tidak mustahil. Apa-apa serba mungkin. Hanya cara Tuhan saja yang belum bisa kita logika. Kita sudah buru-buru bilang nihil.

Tabik,

Hilmy Nugraha

sent from smartphone

0 kata-kata: