Menturo Pagi Ini

Pagi ini saya bangun. Dan ternyata sudah di Menturo, Jombang. Di kampung kelahiran guru saya.

Suasananya kampung sekali. Sangat ndesa. Pohon di kanan kiri jalan, rumah berjarak jauh-jauhan. Warung sajian seadanya, jajanan pasar dan kebutuhan rumah.

Anak desa pergi ke sekolah berjalan kaki, beberapa naik sepeda. Bapak pergi ke ladang, sekarang bukan sedang musim tanam padi. Ibu-ibu mencuci, melakukan pekerjaan rumah.

Pohon jati ada di beberapa halaman rumah. Saya ingat, analogi jati dan kecipir yang merambat. Saya kecipir dan pohon jati itu guru saya. Jika tujuannya untuk sama-sama naik keatas mencari cahaya agar tanaman bisa hidup, maka saya nunut kuat dan tingginya pohon jati.

Saya ini bukan siapa-siapa. Mung ketulung urip di sekitar jati wae. Jadi, bisa naik tinggi mencari cahaya. Guru saya sudah jelas akarnya, kebonnya, bibitnya. Kalau kecipir, salah merambat saja sudah gagal hidupnya.

Dan pagi ini, saya sudah di Menturo, Jombang. Di kebun jati itu. Saya nunut mencari cahaya.

Tabik,

Hilmy Nugraha

0 kata-kata: