Saya memperhatikannya dari seberang jalan, di bangku warung. Sembari ngopi. Lama saya melihat gerak geriknya. Bapak dengan tampang sangar ternyata family man juga.
Entah apa pekerjaannya, yang jelas sehari-hari bergelut dengan otot dan tenaga. Keras kerjanya, matahari temannya. Namun siapa menduga, orang dengan pekerjaan sekasar apapun, dia adalah orang penyayang bagi keluarganya.
Saya terus memperhatikannya. Saya teringat Bumi, anak saya. Saat terpisah 500 km dari saya, ya saya sedang di Jombang. Sedang dia di Cilacap. Saya rindu menggendong, menikmati celotehnya dan tertawa bersamanya.
Saya akui, sayapun sedang belajar menjadi manusia...
Tabik,
Hilmy Nugraha
0 kata-kata:
Posting Komentar