Emha Ainun Najib yang populer dengan
panggilan Cak Nun, biasanya selalu energik dalam berbicara di panggung
maupun dalam kehidupan sehari-hari serta bersemangat ketika mengeluarkan
statemen. Suami Novia Kolopaking ini ternyata mempunyai rahasia hidup
tersendiri yang beliau jalani selama ini. Apa saja itu? Ikuti wawancara
saya dengan Kiai Mbeling ini….
Mr: Assalamu alaikum Cak…
Cn: Wa alaikum salam Warahmatullah wabarakatuh
Mr: Mohon maaf Cak Nun, di usia panjenengan yang tergolong sepuh ini, apa ada rahasianya sehingga tetap energik berkeliling kota bahkan lintas Negara?
Cn: Jelas ada. Saya ini berusaha tidak akan makan kalau tidak lapar dan tidak akan makan makanan satu piring walaupun saya bisa makan satu piring penuh. Maka saya prihatin sebenarnya dengan kru muda Kiai Kanjeng dan umumnya anak-anak muda bangsa ini sekarang yang mudah kena flu dan gampang sakit-sakitan kalau di tren. Dan saya salalu memelihara ketenangan batin dengan menghadirkan Allah dan Rasulullah dalam diri, karena itulah energi yang hebat. Alhamdulillah, saya bersyukur kepada Allah walaupun hanya tidur satu jam sehari tidak pernah sakit-sakitan.
Mr: Caranya Cak?
Cn: Jangan banyak bicara jika tidak perlu. Selalu berdzikrullah kemanapun dan di manapun dari lubuk hati serta membaca shalawat kepada baginda Nabi Muhammad saw. Ketika menghadirkan Allah dalam dirimu, maka kamu akan tenang. Ketika menghadirkan rasulullah, dirimu akan menjadi tentram. Itu semua sudah janji Allah di al-Qur’an.
Mr: Walaupun di tengah keramaian?
Cn: Nah inilah fungsinya topo ngrame. Yaitu mampu menghadirkan Allah walaupun dalam keadaan seramai apapun. Kalau sudah bisa berdzikrullah dalam keramaian, kamu akan mempunyai kekuatan energi. Tapi, kalau sudah bisa jangan pernah sombong.
Mr: Energi apa yang panjenengan maksud?
Cn: Ya energi dari Allah yang diberikan kepada orang-orang dahulu sebelum kita. Mereka mampu menghidupkan listrik rumah-rumah warga satu desa dengan kekuatan energi yang mereka miliki tanpa menggunakan skakel atau remote control. Di sinilah kebersihan dan kejernihan hati dipertaruhkan, dan kita ini kalah jauh dibandingkan mereka. Nah, karena sekarang kesucian jiwa tidak menjadi ukuran, maka orang-orang yang berbuat kotor pun tetap bisa memperoleh gelar-gelar tertentu. Kalau ada seorang yang mau mendapatkan gelar doctor, kemudian dua jam sebelumnya dia berzina dengan perempuan dan tidak ketahuan. Dia tetap saja akan mendapatkan gelar itu. Sedangkan dulu tidak seperti itu. Inilah yang saya katakan kekuatan manusia semakin menurun.
Mr: Sejarah seperti itu, bisakah terulang?
Cn: Sangat-sangat bisa. Maka jangan gampang menuduh dulu kepada peserta The Master dengan mengatakan mereka menggunakan jin. Apa buktinya kalau mereka pakai jin?, Orang menuduh itu harus punya bukti. Justru sebaliknya, kita sebagai orang beriman harus mengambil pelajaran dan berprasangka baik, bahwa energi diri yang dikelola dengan baik akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Cuma, saya nggak setuju kalau punya kekuatan saja kok dimasukkan TV. Mau bedah rumah dimasukkan TV. Kalau kamu mau memperbaiki rumah tetanggamu, lebih baik ya diam-diam saja. Sekali lagi, semua bisa asalkan mau membersihkan jiwanya.
Mr: Cara untuk menuju ke arah sana Cak?
Mr: Tinggalkan segala bentuk suplemen, yaitu segala sesuatu yang diluar Allah. Karena hal itu membuat kita kerdil, lemah, loyo dan kehilangan energi diri yang telah dianugerahkan oleh Allah. Orang yang biasa menggunakan suplemen berarti lemah tauhidnya karena biasa mengandalkan selain Allah. Maka bisa kamu lihat, kehidupan kebanyakan manusia akhir-akhir ini yang telah menggunakan suplemen, penyakitnya justru macam-macam. Kalau media mau mengekspose, banyak sekali orang mati gara-gara suplemen. Sayang jarang sekali yang mau mengekspose.
Mr: Kalau soal tidur satu jam bagaikan semalam?
Cn: Kalau kamu sudah bisa menjadi khalifah atas diri kamu sendiri. Kamu sudah bisa menekan nafsumu dengan baik, maka sama saja makan sedikit dengan makan banyak. Sama saja sedikit tidur dengan banyak tidur. Saya sudah mengikhlaskan diri saya untuk Allah. Semua saya serahkan kepada Allah. Jadi ya tidak ada beban, karena sudah terserah Allah.
Mr: Jadi kita tetap harus berdoa kepada Allah?
Cn: Ya, namun jangan mengartikan doa itu meminta, tetapi menyapa. Contohnya, kalau kamu sering menyapa dan baik dengan saya, walaupun kamu tanpa meminta, kalau saya punya apa-apa pasti kamu saya beri. Tetapi kalau kamu tidak pernah menyapa saya, lalu kamu selalu meminta terus kepada saya. Kamu tidak akan saya hiraukan. Kata dasar doa adalah da’aa- yad’uu. Artinya menyapa.
Mr: Mengenai pentas, apa yang Cak Nun inginkan dengan adanya pementasan-pementasan?
Cn: Yang saya inginkan hanyalah menguatkan persaudaraan dan kedekatan dengan sesama manusia. Bagi saya, sama saja yang datang dalam acara-acara pementasan ini satu orang maupun jutaan orang, yang penting terjadi adanya hubungan persaudaraan.
Mr: Matur Suwun Cak Nun
Cn: Sama-sama.
Oleh: Arif Khunaifi
Sumber: Kompasianadari sini
0 kata-kata:
Posting Komentar