Diskusi kami saat maiyah kemarin sungguh menarik. Cak Nun menerangkan bahwa kita, orang Jawa, sudah punya wisdom sendiri yang jauh melampaui jamannya. Kita seakan tidak perlu kitab lagi dari Tuhan, karena kecerdasan kita diatas rata-rata. Bahkan, nabi tak pernah turun di Jawa, karena disini manusia luar biasa bijaksana.
Bayangkan saja, manusia Arab harus memerlukan hadist dan ayat yang begitu panjang, untuk menjelaskan bahwa di dunia ini hanyalah sementara. Tapi manusia Jawa, sejak dulu punya idiom andalan, "Urip neng nduyo mung mampir ngombe". Ya, hidup didunia itu cuma mampir minum. Manusia Arab harus memerlukan hadist dan ayat yang begitu panjang untuk menjelaskan bahwa Allah tak akan mendzalimi kita, bahwa Allah memenuhi kebutuhan kita. Tapi manusia Jawa dengan penuh kebijaksanaannya hanya berkata, "Gusti ora sare". Ya, Allah tidak tidur.
Orang barat mungkin membutuhkan istilah save the earth, tapi kita punya idiom lama yaitu, hamemayu hayuning buwono.
Kebudayaan orang Jawa sudah lama mengalami puncaknya. Tembang mocopat, tembang yang penuh filosofi kehidupan. Wayang, syiar kebaikan yang penuh makna. Gamelan, kesempurnaan harmoni penuh dengan kebijaksanaan. Wow, kurang apalagi kita?
Hahaha, silakan boleh percaya atau tidak, boleh beriman atau tidak. Aku hanya sedang meracau, mbombongi ati, membesarkan hati....
21 Juni 2011
10:15
Mbombongi atiku dewe..
Wisdom Orang Jawa
ditulis oleh
Hilmy Nugraha
21 Juni 2011
Labels:
kebijaksanaan,
khasanah,
leluhur,
me,
orang jawa,
Wisdom
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 kata-kata:
Posting Komentar