aku tidak mampu menikmati tidur sebagai acara tidur. maksudku, aku harus selalu bekerja keras sampai badanku tidak kuat dan lantas secara alamiah aku tidur. aku tidak pernah akrab dengan ranjang dan kasur, sebab aku mendatanginya hanya ketika aku sudah sangat mengantuk dan kesadaranku tinggal lima watt. tak mungkin aku bergaul intensif dengan siapapun dan dengan apapun hanya dengan bekal kesadaran lima watt.

bukannya aku meremehkan tidur. tidur itu sangat penting. tetapi bagiku tidur itu bukan terutama merupakan mekanisme budaya atau kegiatan budaya dalam hidupmu. tidur itu kegiatan alam. pekerjaan natural. itu keharusan atau sunnah dari Allah pada momentum tertentu setiap hari. oleh karena itu sering aku heran kepada orang-orang yang begitu sibuk mengurusi ranjang, membeli kasur dengan segala keindahannya. padahal kasur itu urusannya orang tidur. dan tidur itu urusannya orang mengantuk, ia hampir tidak peduli apakah yang di depannya itu kasur ataukah tikar. oleh karena itu bagiku, tidur tidak perlu aku programkan dalam kebudayaan. ia alamiah.

(CN)


---- 
Sent using a Sony Ericsson mobile phone

0 kata-kata: