nasi jagung dulu. |
bareng mas Farid Gaban dan Istri |
di sore yang cerah seperti ini, ilmu rasanya berdatangan, seperti sinar matahari yang menerobos dari sela-sela daun. ya, sore itu, aku dan teman-teman seperti ketiban berkah. bisa mengunjungi mantan wartawan tempo, yang sudah keliling indonesia dengan berjuta pengalaman, ilmu dan hikmah, dan dirumahnya pula. ya, mas farid gaban. kami bertemu beliau di rumahnya, diwonosobo. wow!
aku datang bersama teman-teman trip Dieng. ada adhi, zy, rini, jo dan dino. kami asyik ngobrol ngalor ngidul. dari aktivitas mas farid gaban, pertanian, sistem sosial, konsep hidup, masa remaja, filosofi hidup, petualangan, hingga politik. ah, sangat menarik sekali, sayang, kami tak bawa perekam suara.
lebih indah lagi sebenarnya suasana yang khidmat. sore yang indah, lesehan santai di belakang rumah, melihat bukit, pohon, dan mendengarkan suara gemericik kali di suangai belakang rumah. ah, mahal sekali nampaknya.
ditemani dengan jajanan super banyak. apalagi sesudah itu makanan berat datang, ternyata mas farid gaban sudah menyiapkan sedari tadi. nasi jagung dan teman-temannya. ada lodeh daun lumbu (keladi), lodeh tempe dan ikan asin. ay, dunia, apalagi yang kucari boi!
aku mendapatkan banyak hikmah disini, mas farid gaban membagikan ilmu seperti tak pernah ada habisnya.
"simple living", kata beliau. ini begitu berkesan bagiku. apalagi diperkuat dengan interaksi kami, cara dia melayani tamu, konsep rumah, pemikiran dan idealisme.
ya, yang seperti ini yah..
1 kata-kata:
jadi ya ke Dieng? aku juga jadi, tapi bukan pas acara yg kamu cerita :D
Posting Komentar