· JK memiliki pemikiran yang komprehensif atas perbaikan nasib rakyat Indonesia.
JK mencanangkan adanya pemerataan pendidikan di Indonesia disertai dengan proteksi sementara sampai kita siap untuk pasar bebas (i.e. itu juga berarti sampai rakyat Indonesia sudah benar2 merasakan pendidikan yang lebih baik). Pemikiran2 beliau kelas dunia, hal ini menarik sekali karena beliau “hanya” lulusan S1 dalam negeri (maaf, kalo saya keliru). Selain itu, bahwa beliau memiliki pemikiran itu saja sudah merupakan hal yang luar biasa karena sampai saat ini saya belum pernah mendengar pemikiran yang setara apalagi yang lebih baik dari orang-orang atas yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa kepandaian praktik, bukan sekedar kepandaian teoritis yang dicapai di bangku sekolah, jauh lebih penting di dunia nyata. (Referensi: tulisan beliau di blog Kompasiana)
· JK merupakan pemimpin yang cepat dalam bertindak.
JK cepat dalam bertindak, hal ini saya ketahui dari tulisan Pak Hamid Awaluddin-waktu itu Menkumham sekaligus wakil Indonesia di perdamaian Aceh, Helsinki-di Jawa Pos pada tahun 2006 mengenai peran JK di perdamaian Aceh. Cepatnya JK dalam bertindak juga bisa dilihat dari program2 lain yang beliau canangkan, konversi gas misalnya, yang tidak bertele-tele dan terlaksana dalam waktu relatif singkat.
· JK tetap menjadi dirinya sendiri.
JK bisa dibilang bukanlah sosok populer. Dalam banyak hal, beliau sering dikritik untuk mengubah penampilan agar lebih disukai rakyat/pemilih (misalnya, kritik bahwa JK kalau berbicara terlalu ceplas-ceplos). Namun, JK tetap menjadi diri beliau sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa beliau merupakan orang yang memiliki prinsip dan hidup berdasar prinsipnya. Bukan sekedar orang yang ikut arus dan suka mengalah pada berbagai tekanan. Ini juga tampak dari tulisan beliau yang tidak mau mengalah pada tekanan asing.
· JK berkata jujur
Sejauh ini saya belum pernah mendengar JK mengaku2 prestasi yang bukan hasil kerjaannya. Prestasi KPK misalnya, yg notabene adalah lembaga independent dan sama sekali bukan prestasi pemerintah.
· JK tidak oportunis dengan menanggapi hal-hal yang tidak relevan.
Hal ini misalnya isu jilbab, pernyataan Andi Mallarangeng ttg asal beliau (bisa saja kan bilang kalo merasa dizholimi). Beliau tidak oportunis, memanfaatkan apapun yang bisa menguntungkan beliau.
· JK tetap memperjuangkan perubahan meskipun kebanyakan orang/pemilih lebih senang tinggal dalam zona nyamannya (comfort zone) dan memilih status quo.
Tetap berjuang ketika tahu akan kalah memerlukan keberanian sesungguhnya. JK memang kalah, namun demikian dari hasil ngobrol dengan teman2 pendukung JK mengenai kenapa mereka mendukung JK ada hal2 yang menarik. Dari pembicaraan itu saya simpulkan bahwa JK berhasil mengajak banyak orang Indonesia untuk sadar perlunya perubahan dan arah hidup yang lebih baik. JK berhasil mengajak banyak orang untuk yang sebelumnya tidak peduli dan apatis menjadi sadar bahwa perubahan juga layak diperjuangkan. JK juga berhasil membawa banyak orang untuk berpikir bahwa seorang pemimpin itu hanya bagus sebagus (only as good as) pemikiran dan tindakannya bukan sosok, image, bayang-bayang masa lalu, gelar pendidikan, prestasi2 palsu, ataupun janji2 manis.
· JK sangat sportif.
Beliau segera memberi selamat pada SBY ketika hasil quick count sudah cukup dapat dijadikan referensi. Beliau mengakui kekalahan tanpa embel2, tanpa alasan, dan tanpa omong kosong.
Saya sadar betul bahwa JK juga memiliki berbagai kelemahan. Namun, untuk hal-hal di atas, berapa banyak anda bisa menemukan orang/pemimpin yang memiliki kualitas semacam itu? Untuk itulah saya bangga jadi pendukung JK.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 kata-kata:
Posting Komentar