Cita-cita sejati tak selalu tentang jabatan atau prestise. Bukan pula hanya soal profesi yang dianggap bergengsi. Cita-cita sejati adalah memberi makna, memberi kehidupan. Seperti sungai yang mengalir, tak pilih-pilih ladang mana yang ia beri air, setiap profesi seharusnya membawa kebaikan bagi siapa pun yang ditemuinya. Karena itulah tujuan sesungguhnya.
Setiap anak punya hak menentukan jalan hidupnya sendiri. Mereka bebas memilih jalur yang akan dilalui, mengikuti arus yang sesuai dengan panggilan hatinya. Tak ada keharusan meniru orang lain atau terjebak di arus yang sama. Seperti air sungai yang bebas mencari jalurnya, biarkan mereka menemukan alirannya sendiri. Sebab, tiap aliran punya jalur unik yang bisa membawa kebaikan bagi siapa saja yang dilewati.
Dalam menekuni profesi apapun, yang terpenting bukanlah seberapa tinggi posisi yang diraih, melainkan seberapa besar manfaat yang diberikan. Apakah profesi itu menjadikan kita aliran air yang menghidupi ladang-ladang kehidupan di sepanjang perjalanannya? Entah itu sebagai guru yang menyemai ilmu, petani yang menumbuhkan kehidupan, teknisi yang menyelesaikan masalah, atau tenaga kesehatan yang merawat harapan. Setiap pekerjaan memiliki potensi menjadi "air kehidupan" bagi banyak orang, jika dijalani dengan ketulusan untuk memberi.
Orang yang benar-benar sukses tak selalu terlihat dari pencapaian pribadinya. Justru, kesuksesan sejati terpancar dari keberadaannya yang dirindukan dan disyukuri banyak orang. Seperti sungai yang mengalir tanpa pilih kasih, seseorang yang benar-benar bermanfaat akan membawa kehidupan bagi siapa saja, tanpa memandang ladang mana yang ia lewati. Sosok inilah yang akan dirindukan, karena perannya tak tergantikan.
Akhirnya, cita-cita sejati bukanlah tentang menjadi yang terhebat, melainkan menjadi yang bermanfaat. Jadilah seperti sungai yang tak henti mengalir, menghidupi ladang-ladang kehidupan tanpa pilih kasih. Dengan begitu, keberadaan kita dinanti, diharapkan, dan disyukuri banyak orang. Itulah cita-cita yang sesungguhnya.
0 kata-kata:
Posting Komentar