Katuranggan

Saya musti belajar lagi, kisah-kisah nabi. Seperti apa perih juang mereka. Apa Ayub menahan perih sakit? Apa Yusuf dengan ketampanan wajahnya? Apa Ibrahim dengan ujian keyakinannya? Apa Isa dengan rasa satang kasihnya? Dimana posisi mereka dalam kehidupan manusia.

Saya musti belajar lagi, para sahabat nabi. Mereka yang setia menemani perjalanan nabi. Panas terik ketika hijrah, sakit perih ketika dihina. Hamzah si panglima perang. Usman si kaya derma. Ali sang gerbang ilmu. Zaid si penulis. Seperti apa letak mereka dalam perjuangan.

Saya musti belajar lagi, cerita wayang. Ramayana dan Baratayuda. Wayang satu kotak itu menunjukkan ratusribuan karakter umat manusia. Apa saya pandawa? Atau malah kurawa? Jangan-jangan hanya punakawan? Jadi gunung, hutan, pohon atau malah gajah? Tapi bukankah tidak ada peran yang hanya?

Juga musti belajar kepada musik, film, pengembaraan sains, kendara udara, pasukan bumi, SunGoKong, lalu binatang melata.

Dimana letak saya atas perjalanan ini. Dimana katuranggan terbaik saya. Dimana saya mengambil peran pada perang nanti. Apa pengibar panji, telik sandi, pasukan tempur, pembangun jalan, pengatur strategi, panglima, regu penolong, atau malah dirumah saja, tidak ikut perang. Menikmati teh hangat, mendoan, sembari baca berita perang.

Saya sedang mencocok-cocokkan.

Tabik,

Hilmy Nugraha

sent from smartphone

0 kata-kata: