Kami bangkit dari tempat duduk-duduk. Seketika itu kami
berlari. Ya, kami harus segera ke pool bis, arah ke Lampung. Dan sekarang kami
ada di Merak.
Setelah melewati kota-kota gelap, yang sejatinya mirip
terminal Pinangbaris, akhirnya kami sampai ke pool. Beruntunglah aku dan teman
medapat bisa terakhir pemberangkatan. Ah, ini mirip pengalamanku di Bengkulu.
Namun bis ini adalah bis ukuran sedang, sama seperti bis yang kunaiki dari
Pesisir selatan ke Padang. Yang berbeda adalah bis ini hanya berisi kami
bertiga. Sepi bukan main.
Aneh sekali rasanya. Aku seperti melewati jalan dari Solok
ke Bukittinggi, melewati kelok-kelok di Singkarak. Dan terkadang seperti
Curup-Kepahiang, jalan yang dahsyat sehingga aku mual dibuatnya. Bis berjalan
pelan, terkadang kencang. Tak jelas sekali.
Tiba-tiba saja aku bangkit.
Damn! Ini cuma mimpi.
Lekas-lekas aku kirim pesan ke Adhi, tentang mimpi ini. Dia
hanya membalas, mungkin karena aku masih ada tanggungan menulis, jadi masih ada
yang mengambang di otak. Haha, benar juga.
Boi, ku lunasi mulai sekarang.
30 agustus 2011
Utang tulisan, ratusan.
1 kata-kata:
lunasi lah,
Posting Komentar