asumsi

asumsi

ku baca koran hari ini
isi berita dalam negeri
tak ada judul yang tak ngeri
nampaknya negeriku sedang frustasi

ku buka akun media sosial
banyak orang bicara membual
semua postingan membuatku mual
oh, negeriku menjadi hilang akal

saat ini kami berada di abad informasi
tapi untuk menyaringnya butuh yang jeli
saat ini kami bermandi asumsi-asumsi
tapi untuk membersihkannya perlu yang suci

ku temui orang-orang di pinggiran
mereka tersingkir tak terdepan
kata mereka, hidup semakin tak karuan
duh, negeriku tambah berantakan


tabik,

Hilmy Nugraha

sent from my Mi

menanam

sawah-sawah yang terurai
menjadi bangunan kokoh
tanah-tanah yang melapang
perlahan hilang

kebun-kebun di desa
ditanami beton
ladang-ladang yang luas
tumbuhlah gedung

oh, dimana kita harus menanam
sebiji jagung, kacang dan juga padpa iya, esok kita tak lestari
menanam itu harus di bumi

sungai-sungai mengalir
tercemar sampah kota
mata air dari gunung
surutlah sudah


tabik,

Hilmy Nugraha

sent from my Mi

kita bersama



ke pantai kita bersama
mencari kebijaksanaan
dari setianya angin dan ombak
meraba pasir dan batuan karang
mengajakku bermain riang

ke hutan kita bersama
memetik ide-ide segar
yang bergelayutan di pucuk daun
meringkuk manja menggeliat
mengintipku dari kejauhan

ke danau kita bersama
menggali ketenangan
pada air yang diam dalam sunyi
memahami takdir yang tersisa
meresapi arti keberadaan

ke sabana kita bersama
menikmati cakrawala
di ujung-ujungnya yang tak terbatas
meluaskan batin memandang
memungut serpih hamparan



tabik,

Hilmy Nugraha

sent from my Mi

sampah

kantong plastik bungkus apa saja
dibuang dienyah dengan sengaja
bercampur dengan dedaunan
dan sisa-sisa makanan semalam

wadah-wadah bahan dari plastik
mengisi tong sampah komplek
asal berbaur tak bisa didaur
berteman residu dari dapur

oh, sampah
semakin bertambah
lupa dipilah
tambah masalah

yang hijau bisa terurai
yang plastik takkan pernah usai
semua bisa mengaturnya
asal mau mempelajarinya


tabik,

Hilmy Nugraha

sent from my Mi