Tidak banyak manusia yang berpikir bahwa rizki adalah 100% berasal dari Tuhan. Dan bahwa keuntungan yang diperoleh dari usaha, dagang, jual beli atau bercocok tanam, terdapat prosentase hasil dari upaya manusia sendiri, tapi juga ada prosentase dari rizki Tuhan. Sebab tidak semua orang bertani akan panen. Tidak semua orang berdagang akan laba. Ada peran Tuhan di dalam panen dan laba. Sementara ada manusia yang tidak berdagang dan tidak bercocok tanam tapi tetap dilimpahi rizki oleh Tuhan.
Tugas manusia di dunia, ada Covid-19 atau tidak, adalah terus beramal saleh, tetap bekerja keras. Manusia terus menanam, meskipun terkadang tidak mengetam. Manusia tidak berhenti berikhtiar, meskipun bisa mengalami kegagalan. Maka justru karena itu manusia butuh terus memelihara keyakinannya bahwa Tuhan bertanggungjawab kepada janjiNya bahwa Ia melimpahkan rizki kepada semua makhluk-Nya.
Di wilayah usaha dan kerja keras itulah letak hidup manusia. Kecuali kalau manusia adalah Tuhan, maka wilayahnya bisa sampai ke kepastian untuk berhasil.
- Emha Ainun Nadjib