tak ada yang menyangka, aku memilih jalan ini untuk hidup. berjualan hasil bumi, keluar masuk desa, dan ketemu petani.
tak ada yang menyangka kemudian lulusan teknik telekomunikasi sehari-hari berurusan dengan hal yang manis, gula jawa.
tak ada yang mengira kemudian fikry bisa cocok dengan iswa. hal yang sangat tidak diprediksi sebelumnya.
tak ada yang menebak kemudian andri kok bisa-bisanya dengan latifa, teman smp sendiri, yang dulu kayaknya biasa-biasa aja. smp tak ada rasa, tak ada beda. biasa. namun sekarang, sudah halal mereka.
tak ada yang menyangka, teman-temanku dulu yang memegang kuat idealisme sebagai wirausaha harus kembali menuju jalan seperti teman-teman yang lain, menjadi pekerja.
tak ada yang menyangka, aku yang sudah begitu PD, dengan diriku, mengajak kebaikan, dengan niat baik, dan kemudian terbantahkan oleh dosa lama yang aku sungguh menyesal karenanya.
tak ada yang mengira kemudian orang yang dijunjung langit bumi di 2004 lalu, kemudian hilang wibawanya oleh media.
tak ada yang menebak, hidup memang tidak tertebak. karena hidup adalah teka-teki.
"kepastian bisa dibuktikan, kemungkinan tidak bisa dibantah", kata mbah Nun.
aku jadi ingat obrolanku dengan mas Agung, saat antar gula dari kemranjen ke bojongsari malam itu,
"hidup itu seperti molen, kamu ndak pernah tau rasa apa yang kau dapatkan, kecuali kamu menggigitnya"
ah,hidup memang penuh kejutan. apalagi di 2012 ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 kata-kata:
Posting Komentar