Dialog Imajiner #1

 Kamso menghela napas, mencoba menenangkan diri dari rasa jengkel yang mulai memuncak. “Mon, kita tidak bisa terus-menerus berdebat tentang hal-hal yang tidak membawa kita ke mana-mana. Kita harus fokus pada apa yang bisa kita lakukan untuk membuat perubahan yang positif.”

Darman mengangguk, tersenyum lebar. “Kamu benar, Kamso. Kita harus menjadi contoh, bukan hanya pembicara yang baik.”

“Kita harus menjadi pembawa damai, bukan pembuat kekacauan,” lanjut Kamso. “Kita harus menginspirasi orang lain untuk mencari pengetahuan, bukan memperdebatkan kesalahan.”

Darman tertawa ringan. “Kamu selalu punya cara untuk membuat segalanya terdengar begitu sederhana, Kamso. Tapi, aku setuju denganmu.”

Mereka berdua kemudian berdiri, menghadap ke arah matahari terbit, dan berjanji untuk menjadi agen perubahan yang akan membawa cahaya ke dalam kegelapan, untuk menyatukan kembali apa yang telah terpecah, dan untuk membangun jembatan pengertian di antara manusia.

0 kata-kata: