Perahu Kertas


Waktu masih kanak-kanak kau membuat perahu kertas dan kau layarkan di tepi kali
alirnya sangat tenang
dan perahumu bergoyang menuju lautan.

"Ia akan singgah di bandar-bandar besar," kata seorang lelaki tua
Kau sangat gembira, pulang dengan berbagai gambar warna-warni di kepala.

Sejak itu kau pun menunggu kalau-kalau ada kabar
dari perahu yang tak pernah lepas dari rindu-mu itu.

Akhirnya kau dengar juga pesan si tua itu, Nuh, katanya,

"Telah kupergunakan perahumu itu dalam sebuah banjir besar dan kini terdampar di sebuah bukit."

(Perahu Kertas, Kumpulan Sajak, 1982).

Sapardi Djoko Damono

0 kata-kata: