Badannya penuh tato, lengan dan sekujur tubuh. Kalau telanjang dada,
sama seperti batik yang menempel di tubuh. Piercing dimana-mana. Mulut
kiri. Hidung, alis, telinga tidak lupa. Berpekerjaan sebagai tukang
parkir pagi di Pasar Wage.
Tapi siapa sangka, hampir semua orang yang sentuhan dengannya merasa
aman. bakul godong dibantu angkat dagangan. Ibu-ibu penjual salak
senang, Sentot tak pernah minta upah kalau sedang membantu dia
berjualan. Pekerjaannya markir mobil dan motor sangat rapi.
Teriakannya yang stereo, terdengar dari jarak 20 meter lebih.
Sepanjang jalan dia berteriak-teriak memberi aba-aba penuh detil.
Mobil dan motor tertata apik.
Disitu akhirnya semua orang merasa aman dan nyaman. Beberapa bakul tak
sungkan berbagi rokok dengannya. Beberapa pelanggan parkirnya sering
memberinya uang lebih, dari 5000 hingga 50.000, padahal tarif normal
2000 saja.
Nak, kau musti belajar. Tak perlu melihat tato, tak perlu melihat
piercing. Semua orang bisa jadi manusia.
--
Tabik,
Hilmy Nugraha
- bicycling - traveling - literacy -