#7 : niat beli

istri teman saya menjadi distributor dari sebuah produk kesehatan, bernama kangen water. produk ini berbentuk air, air minum. adapula yang disemprotkan ke tubuh. air ini dipercaya bisa banyak memperbaiki sistem tubuh, karena tubuh kita yang cenderung banyak asamnya, diseimbangkan dengan air ini yang berlarutan basa.
entah bagaimana teori kesehatannya, intinya, saya juga tertarik dengan konsep bisnis ini. saya kemudia meng-invite bbm salah seorang distributor besar mesin yang bisa membuat kangen water ini. jadi dia tidak hanya menjual airnya, tapi yang menguntungkan adalah menjual alat mesinnya.
awal mula tertariknya adalah ketika saya berfikir 'lumayan juga nih, buat sampingan'. bisa buat tambah penghasilan. apalagi produk ini kan juga nolong orang. simpel pikiran saya seperti ini.
saya terus mengikuti update bbm dari distributor ini. setiap hari, ada saja berita bombastis muncul dari update statusnya. ada yang bilang 'baru 10 hari omset sudah 10 juta', '3 bulan beli mesin kangen water, sudah bisa ganti mobil xenia ke mobilio', dan sebagainya. intinya adalah hal-hal yang sangat memikat secara dunia, dan instan tentunya.
lama-kelamaan saya bosan. dan cenderung berfikir ulang, lebih rumit lagi. kalau memang tujuan saya ingin membeli mesin ini untuk menambah penghasilan, jangan-jangan malah nanti bisa salah niat, untuk bisa cari ini cari itu, beli ini beli itu. hanya sekedar materi? sepertinya rendah sekali niatnya. level paling bawah.
hm, jadi serba salah.
saya mesti rampungin dulu urusan niat ini. dan belum jadi membelinya.

2 kata-kata:

Anonim mengatakan...

Sepertinya sekarang ini banyak usaha yang aneh ya Hilmy—mudah dan bikin cepet kaya tapi tak ada seorang pun yang pernah dengar, kecuali perusahaan itu sendiri. :D

Hilmy Nugraha mengatakan...

kunci utamanya mau berproses, tidak hanya menikmati hasil. ini susahnya.