masih..

ternyata kuliah satu semester bisa diselesaikan dalam satu malam…
sampai kita belum bisa merubah sistem pendidikan indonesia,
takkan prnah maju pula kita…
kami yang akan….
tunggu saja….

membangun bangsa

harus di awali dengan membangun diri, disiplin diri… bisa bangun pagi, menata rencana, melaksanakannya dengan seksama, bekerja unutuk akhirat…
berkembang maju, menyelesaikan tantangan…
sadar dan peduli pada sesama..
perubahan pasti terjadi dan harus oleh kami!

komunitas anak negeri

Kami bukan sekedar kumpul2 nbahas rencana, tpi kami punya janji dalam jiwa bahwa kami yang akan adakan perubahan… kami bukan sekedar bikin event besar untuk kemanfaatan komunitas kami, tapi kami ingin membangun dimensi emosi pada pemuda sekalian…
kami tak hanya tertawa melihat hal ini terjadi, apalagi membiarkannya…
biar kami tak menikmati perubahan, tapi kami ikut andil, bahakn terbesar dalam perjuangan ini…
kami komunitas anak negeri, dibangun dengan niatan yang tulus, saling menghargai sesama, beradab, dan membangun bangsa….
itu pasti!

semua dipergilirkan

Sebuah Bangsa—saya diberitahu tentang sebuah negeri di dunia, yang panjang garis pantainya terpanjang di dunia menyamai panjangnya keliling bumi. Negeri itu punya kebudayaan beraneka ribu ragam, tarian daerah, lagu daerah, rumah adat, bahasa daerah yang jumlahnya tidak tertandingi oleh negeri manapun di dunia. Negeri itu punya hutan dan sumber daya alam yang jauhnya berlipat lebih dari sekedar ganda dibandingkan negara termaju Jepang dan sang adidaya Amerika. Negeri itu memiliki tempat wisata yang begitu banyak tak terbandingkan dengan negara manapun. Negeri itu memiliki koleksi cerita sejarah yang begitu kaya, syarat dengan kejayaan kerajaan-kerajaan, menggeloranya perjuangan-perjuangan pembaharuan. Negeri itu mempunyai tradisi yang santun, ramah dan amat bersahabat. Yang jelas negeri itu amat kaya, entah negeri mana yang menandingi kekayaannya kelihatannya tidak tahu. Saking kayanya, negeri itu tak bisa terlukiskan dengan ciri tertentu. Ketika kita melihat kuil, kita langsung tahu itu cina, ketika kita lihat istana bertiang tinggi, kita langsung tahu itu roma, ketika kita melihat kimono, kita tahu kalau itu Jepang, ketika kita lihat jubah, kita tahu itu arab. Negeri manakah itu? Adakah yang membantah kalau negeri itu bernama INDONESIA? Betul bukan, tak ada ciri yang bisa mewakili negeri itu. Kalau yang kita jadikan ciri itu pure, kita masih punya joglo, rumah gadhang, honai. Kalau yang dijadikan ciri itu rencong, kita masih punya clurit, keris. Kalau yang dijadikan ciri itu suku dan kebudayaan jawa, kita masih punya minang, tana toraja, dayak dan masih ribuan lagi lainnya. Mungkin inilah yang menjadi alasan kenapa kita tidak membuat istana merdeka baru, karena kita tidak tahu arsitektur seperti apa yang dapat mewakili kekayaan negeri ini. Sekarang saya percaya kalau negeri yang amat kaya itu adalah negeri kita sendiri. Yang saya tidak percaya adalah kenapa negeri sekaya Indonesia bisa jadi seperti ini? Saya lebih percaya kalau ini hanyalah cobaan, ini adalah sebuah titik balik, yang hanya berlangsung tidak lama dan tidak akan lama lagi. Beberapa tahun atau beberapa puluh tahun lagi, negeri ini akan cemerlang dengan jatidirinya yang amat kayaraya ini. Pertanyaan tertuju ke dalam diri kita masing-masing. hanya sedikit yang tahu, yang percaya, yang yakin kalau negeri ini kaya dan akan gemilang dengan kekayaannya. Kita yang tahu, yakin dan percaya kalau saat itu akan tiba tidak lama lagi, apakah kita akan ikut ambil bagian dalam perjuangan menuju kegemilangan itu atau kita akan bertahan dengan rutinitas dan kebiasaan kita seperti orang-orang kebanyakan? Indonesia pernah gemilang, Sriwijaya, Majapahit, Samudera Pasai buktinya. Indonesia pernah jadi buruan dunia, penjelajahan samudera memburu rempah-rempah, disinilah pusat pencarian mereka. Tak ada bantahan sedikitpun Indonesia akan kembali gemilang. Semua dipergilirkan. Siapa yang pernah membayangkan negeri sekecil singapura bisa sehebat saat ini. Siapa yang pernah membayangkan negeri tanpa penduduk asli bisa menjadi adidaya, Amerika saat ini. Sekarang siapa yang bisa membayangkan negeri sekayaraya Indonesia seperti apa keadaannya ketika semua komponennya bergerak menuju ke kegemilangan. Puluhan, ribuan kali lipat lebih digdaya ketimbang negeri sekecil Jepang yang saat ini begitu majunya

bukan rahasia

bukan rahasia lagi, masuk polisi untuk menjadi kaya…
cara cepat balik modal, masuk SPN, setelah bayar biaya mahal untuk kembalipun dengan cara yang tidak halal…

bukan sebuah kebetulan

bertemu dengan orang2 satu misi, mengumpulkan kita dalam wadah terbaik…
penuh kebersamaan..
indah!

subhanallah

bukan sebuah kebetulan…
pikirankua dah butek… gmana dapetin uang segede itu…
inget nasehat ustad yusuf mansyur…
sedekah…!
subhanallah…
Allah memenuhi janjinya… semuanya berkali lipat…
thanx Allah, alhamdulillah….

ATS PWT

berkumpul para ATS….
seorang mas hendrow, sosok lemah lembut yang susah marah
baik hati, "big boss" on ATS, emang karena badannya yang melebihi ukuran orang biasa… (kayak mr. Zero) selalu punya wibawa di ATS purwokerto, ramah, mudah dalam berkomunikasi, mampu berbahasa dengan orang tua maupun anak muda, berharap menjadi trainer di ESQ LC.. visioner, bervisi sama dengan saya… memajukan purwokerto hingga menjadi purwokerto EMAS… pebisnis tangguh, dalam usianya yang masih muda sanggup menangani event taraining ESQ for Teens 2 Purwokerto bersama teman2 tercintanya…
salute to Mas Hendrow
Dana, gokil, gila, ATS terlama di Purwokerto, alumni Training ESQ Reguler 1 Purwokerto, mbahnya ATS… berpekerjaan menjadi supir disetiap training, kemaren lolos seleksi menjadi koordinator ATS untuk Teens 2 PWT, Narsis abis, gaya dalam setiap fotonya unik dan gila, serta wagu, penuh dengan istilah2 baru yang keren dan "merguyoke", susah untuk serius, liat tampangnya ja ketawa mulu..
paling gak pernah pake kartu alumni di setiap training yang ada di Purwokerto… kalo da rapat pasti pake celana pendek trus…
dasar wagu!
iyes, nama panjang respati nurbawati, sosok wanita setengah diragukan ini paling joss jadi sekretaris. sangguh membaca buku dengan kesabaran dan ketelitian yang tinggi… lucu, dengan bahasa penuh dengan "mbanyumas" ini emang anak asli banyumas (kalisube), dulu merupakan ATS termuda sebelum datang Ridha…
menyukai hal yang berbau tantangan, seperti jadi anak PA, tapi suka sastra juga neh, cocok dengan wataknya yang sedikit tomboy…
istilah istilah yang keren, "semena2". genaeh?"
sekarang dah pake jilbab lho!
rani, berjilbab, ATS (Alumni Training Sharing) lho? kalo alpha bisa sharing sendiri… nangis sendiri… HERI (heboh sendiri), lucu, pernah nylemong : pengen masuk ITB, kerja di LC di bag Gudang, trus jadi istri trainer…? loh, pa bisa?
paling sensitif dengan kata "Ridwan Mukri", karena itu merupkan trainer favoritnya selama ikut ESQ…
isma, ATS jago disain, suka musik Indie, menyukai hal2 yang unik, jarang ditiru orang…
ridha, anak masih SMP, tapi buat ledekan ma kita2 soalnya pake istilahnya di : Bilang ya…
bikin kita selalu ketawa.. merupakan ATS termuda yang ada di Purwokerto, tapi gak bisa dipungkiri kalo dia selalu aktif dalam setiap pertemuan ESQ, soalnya kalo setiap pertemuan tuh kita makan2… hehe14x..
Rizki, sosok yang narsis abis, suka berfoto sendiri, bercanda tentang hal2 yang baru dan hal2 yang aneh…
hilmy, ATS cool, jadi lightman trus!

dari : seorang renta, mantan pejuang

apa yang telah kau lakukan?
apa yang telah kau lakukan anak muda?
untuk bangsa dan negerimu?
apa yang telah kau perbuat untuk kemerdekaan ini?
setelah 61 tahun bebas dari jajahan bangsa asing
apa?
kau hanya mengisi waktumu dengan kesia-siaan…
berangkat kuliah…
apa yang kau dapatkan dari kampusmu?
sebuah pemikirankah?
kesadarankah? bahwa kita sesungguhnya sedang dijajah oleh pemerintah kita sendiri?
apa kau benar2 sadar?
apa yang benar2 kau dapatkan dari kampusmu? dari kuliahmu? sekedar indeks prestasi?
bahwa kau bisa mendapatkan A, B?
apa pentingnya?
kau jawab dengan belajar juga kita turut dalam mengisi kemerdekaan…
apa mengisi kemerdekaan hanya dengan belajar?
apakah tidak ada perjuangan lagi setelah kemerdekaan? apakah kuliahmu bisa dianggap perjuangan?
sedang kaupun sering malas kuliah..
kaupun sering tak mempelajari apa yang dosen sampaikan..
karena dosenmu sama seperti buku!
hanya bercerita apa yang ada dibuku… tak ada bedanya…
tidak menumbuhkan kesadaran kritis…
kita harus berjuang anak muda…
sampai mati anak muda…
tak ada kata brhenti…
kau tentu tidak tahu, bahwa kita sebenarnya dijajah oleh bangsa kita sendiri
dengan kebodohan, dengan kemiskinan, dengan pembohongan publik, dengan tipu daya suara wakil kita sendiri
tentu kau tidak tahu..
karena itu tak akan pernah diajarkan di kampusmu, di kuliahmu
itu hanya kita temukan di realita kehidupan…
yang sebenarnya tempat dimana kita hidup..
hanya saja kau terlalu sibuk dengan urusan kampus
kehidupan semumu…
sehingga kau tak lagi memikirkan hal lain diluar kampus..
kau pikir, itu sudah menjadi urusan orang lain…
lalu, apakah ketika kau melihat Kezaliman kaupun akan berdiam diri?
bahkan mendukungnya?
dmana hatimu, anak muda?
dengan Indeks Prestasimu kau yakin telah mengisi perjuanganmu?
apakah semua yang mendapat IP terbaik dapat berguna bagi bangsa dan negara?
apakah ketika kita mampu mendapat pekerjaan karena IP kita baik, itu disebut mengisi kemerdekaan?
berguna bagi bangsa dan negara?
iya… tapi hanya sedikit….
kau hanya mengurangi jumlah pengangguran yang ada di bangsa ini…
kau patut berbangga, tapi hanya sedikit…
lalu kau hanya berusaha sejauh itu?
tak mampu lagi?
menurut orang kau berpendidikan…
punya wawasan luas…
apa hanya itu yang dapat ku lakukan?
itu hanya dari kuliah..
kuliah pun tak menjamin bahwa kau dapat mengisi lkemerdekaan ini, anak muda….
sedangkan diwaktu lain selain kuliah masih banyak waktu yang kau habiskan tanpa manfaat….
sekedar hura2, memuaskan keinginan…
beersandar pada nafsu….
dimana malumu? inikah generasi yang akan menjadi pemimpin kelak dimasa depan?
sungguh aku pun malu pada dirimu anak muda…
bahwa sesungguhnya benar, bahwa perjuangan itu takkan pernah berhenti…
kaupu harus menjadi agen dari sebuah perubahan..
apa kau mau bangsa ini menjadi seperti demikian terus…
tak maju… bahkan mundur
hancur…
kau lah perubah itu
kita harus melakukan revolusi…
tak ada kemerdekaan tanpa keadilan..
perubahan harus terjadi.
biar semua orang tak tertarik dengan kata ini.
tapi kau, sebagai titisan pejuang, haruslah merasa
bahwa kita belum merdeka
jangan bangga dengan apa yang kau lakukan kini,
kaena bangsa ini belum bangga dengan apa yang kau perbuat…
Bangsa ini merindukan kemakmuran…

dari : seorang renta, mantan pejuang

bisa dibilang

saya bisa dibilang manusia yang merindukan akan perubahan…
melihat realita yang terjadi disekitar kita membuat saya menjadi semakin malas untuk memperhatikannya, tapi dalam hati kecil saya berkata, bahwa saya sebagai manusia diciptakan untuk merubah keadaan yang terjadi, apabila hal yang terjadi merupakan hal yang buruk yang ada dalam kehidupan saya…
apa yang saya ceritakan, insya Allah benar adanya…
saya melihat sekolah tak lagi menjadi institusi sakral yang berfungsi sebagai lembaga pendidikan, melainkan menjadikan tempat perdagangan. kenapa saya berani mengatakan demikian karena saya melihta didalam sekolah seudah tak ada lagi sistem pendidikan yang baik. siswa dipaksa menerima informasi yang disampaikan oleh guru. siswa dipaksa untuk membayar uang sekolah yang begitu mahal, semakin baik sistem pendidikan dalam sekolah itu ( menurut mereka ), maka semakin mahal pula biaya yang ada, padahal sekolah bukan merupakan tempat dagang, yang semakin baik barang dagangannya maka semakin mahal pula harganya, apalagi barangnya berupa ilmu (yang konon sakral, karena berasal dari Tuhan). tak hanya masalah keuangan, tapi juga maslah sistem, kurikulum pendidikan yang sering bergonta-ganti menjadi siswa bingung dalam setiap menerima hal yang baru, selain itu juga materi pelajaran yang terlalu ketinggalan jaman, yang tidak sesuai dengan realitas yang terjadi menjadikan siswa bingung untuk dapat mengaplikasikan ilmu yang ia dapatkan di sekolahnya ke luar lingkungannya dimana ia hidup sebenarnya. siswa hanya diajarkan bagaimana mengerjakan soal dengan cepat dan tepat. karena sistem menganggap bahwa lulus ujian adalah goal yang terbaik. sistem tak melihat bagaimana kapasitas siswa yang ternyata hanya bisa engerjakan soal-soal yang diberikan oleh sistem tetapi ternyata tidak mampu mengahadpi kenyataan/ realita yang terjadi sebenarnya… sungguh ironi!
guru, yang ternyata hanya sebagai penyampai informasi, berguna tak lain layaknya seperti buku.. tak ada bedanya.. mereka hanya mengajarkan apa yang sesuai dengan materi. guru tak mengajarkan bagaiman menjadi kreatif. guru mematikan potensi kreatif siswa. padahal pada dasarnya pendidikan adalah menciptakan siswa yang kreatif. sedang kenyataan, guru hanya mengeluarkan apa yang pernah ia dapatkans elam kuliah. bukan memancing potensi yang ada dalam siswa tersebut.
guru juga terkekang oleh sistem yang tak lagi mensejahterkan guru. guru dipaksa kerja layaknya buruh dengan gaji yang tak sberapa. padahal janji2 mengenai kenaikan gaji guru sudah didengungkan sejak lama, hanya saj keanyataannya masih jauh dari harapan. guru dipaksa untuk bersertifikasi dahulu sebelum mendapatkan tunjangan-tunjangan khusus yang memang sudah seharusnya menjadi haknya…