pertimbangan

Pada level tertentu, cara hidup kami memang ribet. Kami musti memilih betul produk-produk yang akan kami pakai. Jangan-jangan ini terkait dengan kapitalisme Global. Apakah petani ini sudah terjamin fair trade-nya? Ataukah produk ini diciptakan massal yang kemudian untung hanya berkeliaran pada pemilik modal? Atau produk ini alami, tanpa pengawet atau bibit dengan rekayasa genetika? Bisa jadi kita memilih produk karena kacaunya media massa yang meracuni kita untuk membeli ini membeli itu?

Saya musti sedikit demi sedikit ikhlas, untuk tidak menggunakan sabun cuci dengan busa melimpah karya pabrikan. Karena musti menggantinya dengan klerak atau sabun sereh bikinan tangan. Untuk mandi, pelan-pelan meninggalkan sabun penuh detergent yang wanginya entah terbuat dari kimia apa. Juga untuk odol, rela menikmati odol asin homemade dari Malang yang 100% bahannya alami dan buatan tangan.

Semata-mata ini adalah bentuk anti kemapanan. Pemberontakan dalam pilihan produk rumah tangga. Apalagi yang bisa kami kerjakan, kalau dalam hidup berumah tangga saja sudah tidak memiliki akal fikiran dalam menggunakan produk rumah tangga?

Hidup kami memang ribet, kalau urusan pilih memilih. Pertimbangan kami, pertimbangan ideologis.

0 kata-kata: