#18 : Elyas, Papua Itu Saya

Diperawakannya yang atletis, pantas saja, orang Papua selalu kuat berolahraga. Kondisi alamnya yang pegunungan membuat orang Papua selalu bergerak mencari makan. Ketika kemarin saya menonton film dokumenter dari Watcdoc berjudul the Mahuzes, saya semakin percaya Papua itu kaya. Disana tidak perlu menanam atau merawat untuk makan, cukup mengambil seperlunya apa yang ada di alam.

Elyas, teman baik saya ini lulusan Universitas Cendrawasih, Jayapura. Otaknya cerdas, usai S1 dia pergi ke Prancis untuk studi lanjutan. Koneksinya banyak.

Pantas saja, dia kan sekretaris gerakan mahasiswa papua, underbow-nya OPM. Sewaktu bersama, saya tanya, apa kamu mendukung untuk berpisah dengan Indonesia. Lantang ia jawab, ia! Indonesia tidak ada bedanya dengan Belanda, sama-sama penjajah. Mungkin detik itu saya berfikir bahwa dia terlalu termakan propaganda OPM atau doktrinasi seniornya, tapi sekarang saya paham. Betapa Indonesia menjadi hal yang asing di tanah Papua. Yang mereka kenal hanyalah kerakusan orang Jakarta. Patriotisme Elyas pada Papua tidak diragukan lagi. Tanahnya itu tanah Papua.

Yang lebih penting dari itu. Kami tetap bersahabat baik. Saling berkirim kabar. Meski kami nantinya akan berbeda negara, mungkin. Tapi kami junjung satu nilai sama, kemanusiaan. Dan itu yang ia pelajari selama ini.


Hilmy Nugraha

@hilmyhilmyx

- sent from my Lenovo Android

0 kata-kata: