aku bahagia luar biasa. senang tak terkira. gembira melambung diangkasa. bagaimana tidak, sekali waktu aku silaturahim ke rumah seorang sahabat, mendapatan banyak rezeki yang tak terduga-duga. wajahku merah merekah. senyum seperti tak mau lepas dari bibir. ubun-ubunku selaksa berdenyut pelan. jantung berdegup kencang.

bukan uang. bukan makanan. bukan oleh-oleh. bukan pemberian apapun. tapi ini hanya sebuah pinjaman. tapi bagiku, ini pinjaman yang luar biasa. pinjaman barang yang sungguh aku nantikan kehadirannya didalam hidup. mungkin bagi orang lain itu biasa, tapi bagi saya ini bukan biasa.

aku dipinjami 46 judul buku sastra yang semuanya itu sudah susah sekali dipasaran. buku sastra boi, buku sastra! aku seperti mendapatkan durian runtuh dan manggis jatuh. aku seperti menemukan harta yang selama ini ditimbun Karun dalam-dalam di lautan pasifik. atau mungkin sama rasanya seperti mendapatkan uang dari Gayus, yang gara-gara dia salah transfer.

aku berasa bertemu dengan puluhan sastrawan. aku serasa ada dihadapan mereka, berdiskusi, sharing knowledge dan bahkan menanyakan kabar. didepanku, mereka adalah seorang guru besar kehidupan, tentu disamping master dari sebuah kepenulisan. diam aku tertegun, malu aku merunduk. didalam hatiku ada gugup, gembira dan malu.

kebahagiaanku tak lekang juga. masih. dan seterusnya.

0 kata-kata: