#20 : Sugeng Tanggap Warsa, Cak Nun!


"Allah SWT memerintahkan pnjg perjuangan, pnjg berkah & pnjg tablighul-umur atas kita semua yg setia bermaiyah dengan-Nya dg Rasulullah saw serta dg seluruh makhluk dan alam asuhan Beliau berdua. Terimakasih utk Maiyah 27 Mei 2011"
-- Cak Nun

nb : Di 27 Mei, Selamat Hari Lahir untuk Cak Nun, berkah umurmu, berkah hidupmu. Aku terinspirasi banyak darimu...

#19 : Alasan Tidak Bahagia


Ada lima keyakinan yang membuat kamu tidak bahagia:

1/ kamu lebih memusatkan perhatian pada sesuatu yang tidak kamu miliki, bukan pada apa yang kamu miliki

2/ kamu percaya bahwa kebahagiaan ada di masa depan. kamu membuat "daftar tunggu" terlalu banyak untuk bahagia

3/ kamu selalu membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain

4/ kamu percaya bahwa kebahagiaan baru datang kalau berhasil mengubah situasi dan orang-orang di sekitarmu. padahal yang perlu kamu ubah adalah diri sendiri, hati, dan cara pandang kamu

5/ kamu yakin baru akan bahagia kalau semua keinginanmu terpenuhi


---sedikit mengubah dari tulisan arvan pradiansyah

#18 : Quote Panjang Dari Bang Zaitun


“Jika kau berjumpa dengan Zakiah, tak perlulah banyak kata, Boi, tak perlu banyak lagak, tak perlu bawa bunga segala. Cukup kautunjukkan raut muka bahwa kau bersedia menyuapinya nanti jika ia sakit, bersedia menggendongnya ke kamar mandi jika ia sudah renta tak mampu berjalan. Bahwa, kau, dengan segenap hatimu, bersedia mengatakan di depannya betapa jelitanya ia, meski wajahnya sudah keriput seperti jeruk purut, dan kau bersedia tetap berada di situ, tak ke mana-mana, di sampingnya selalu, selama empat puluh tahun sekalipun…..”

- Bang Zaitun - Maryamah Karpov

di Restoran

Kita berdua saja, duduk. Aku memesan
ilalang panjang dan bunga rumput --
kau entah memesan apa. Aku memesan
batu di tengah sungai terjal yang deras --

kau entah memesan apa. Tapi kita berdua
saja, duduk. Aku memesan rasa sakit
yang tak putus dan nyaring lengkingnya,
memesan rasa lapar yang asing itu.

(SDD, 1989)

jika aku ditanya, bagaimana perasaanku saat ini, maka puisi ini jawabannya.

16 Mei 2011
20:26
Tempat Terakhir - Padi
ah, tiba-tiba saja. belum sempat aku menerjemahkan rasa bahagia, langsung didera jutaan rasa. entah apa.
gambar

#17 : Rendezvous

Paper planes in Book Week 09

dari gambar ini, sebenarnya aku hanya sekedar mengingat kembali. impian-impian masa kecilku.

aku masih hafal, lekukan-lekukan indah setiap sudut. ujung-ujung runcing tiap cekung. lurus-lurus ukuran kertas. tekukan pas tiap garis.

aku masih ingat, berapa derajat yang harus dipersiapkan untuk melontarkan pesawat ini, agar bisa terbang sempurna.

aku masih tak lupa, deru nafasku dan teman-teman kecil, memburu pesawat yang nanti akan jatuh kemana.

aku masih bisa melihat, dahulu, kecilku, mainan seperti ini begitu berarti.

ya, begitu berarti.

16 Mei 2011
17:11
ini tentang gambar apa yang menginspirasi. ah, aku hanya ingat kembali.
lingkaran - padi

Monolog Butet Kartaredjasa “KUCING”


PURWOKERTO

Rabu, 18 Mei 2011
Pukul 20.00 - Selesai
Gedung Soemardjito UNSOED
Purwokerto

Tiket box:
Permata Aerobic 0281 641 851

HTM. Rp. 10.000

INFORMASI EVENT:
iDea Production 0274 417507

#16 : Lagu Gombal dari Padi

Tempat Terakhir

Meskipun aku di surga
Mungkin aku tak bahagia
Bahagiaku tak sempurna bila itu tanpamu

Lama sudah kau menemani langkah kaki
Di sepanjang perjalanan hidup penuh cerita
Kau adalah bagian hidupku
Dan akupun menjadi bagian dalam hidupmu
Yang tak terpisah

Kau bagaikan angin di bawah sayapku
Sendiri aku tak bisa seimbang
Apa jadinya bila kau tak di sisi

Meskipun aku di surga
Mungkin aku tak bahagia
Bahagiaku tak sempurna bila itu tanpamu
Aku ingin kau menjadi bidadariku di sana
Tempat terakhir melabuhkan hidup di keabadian

Bila nanti aku kehilangan, mungkin itu hanya sesaat
Karena kuyakin kita kan bertemu lagi

Kau bagaikan angin di bawah sayapku
Sendiri aku tak bisa seimbang
Apa jadinya bila kau tak di sisi

Padi masih punya taji. Lagu ini buktinya. Musiknya masih ringan, walau teknik tetap dinomorsatukan. Aku suka liriknya. Meski gombalnya bukan main. Ciri khas lirik Padi adalah berat. Penuh tafsiran. Videonya asyeek banget. Animasi, dan masing-masing personel dapet satu avatar yang keren abis. Yang menarik mungkin Yoyo, karena ndak punya pasangan jadi dia sama anaknya aja.

Ah, lagu ini cihui banget dah. Guwe banget, saat ini.

16 Mei 2011
12:33
tempat terakhir - padi
bidadari!

#15 : Pernikahan Kata

Seketika juga aku menulis. Kata-kata itu mengalir saja dari jariku, hingga aku tak kuasa untuk membendungnya. Dari jari lalu menghilir ke arah tuts keyboard laptopku. Muncullah di layar LCD.

Aku tidak menganyam kata. Kata itu sendirilah yang membelah diri, menciptakan dirinya sendiri, hingga bersatu dengan yang lain, menjadi kalimat.

Makna itu datang kemudian. Sendiri pula. Keterkaitan antara kata menjadikan kalimat itu indah. Pada waktunya. Tulisan indah. Bermakna.

Jadi, kadang aku sendiri tak tahu apa yang terjadi. Mereka terus saja berlari-lari kecil di layarku. Membentuk barisan satu-persatu. Dibatasi spasi, koma bahkan titik.

Menciptakan tarian-tarian makna. Sebegitu indah. Ya, aku menyaksikan pernikahan antar kata. Menyulam arti. Merajut niat.

13 Mei 2011
18:41
Sejatinya, kata itu siapa?

#14 : Lucu

Bukannya setiap hari?

Mahasiswa: "Eh, eh, bawa kamera ya? Fotoin gua dong, mumpung gua lagi najis-najisnya!"

Mall di Jakarta, didengar oleh teman-temannya yang ingin mencuci si mahasiswa pakai tanah.




Sebegitu parahnya?

Graphic Designer: "Iya, nanti mau ngelayat orang sakit..."

Mall Of Indonesia, didengar semua rekan satu tim yang merasa orang itu berada di antara dua dunia.

#13 : Tentang Puisi

Puisi adalah ular kundalini yang semayam dalam diri setiap manusia. Adalah anugerah yang tidak ternilai. Membaca puisi dalam diri adalah membaca semesta kehidupan. Mencintai puisi adalah mencintai kehidupan. Sebab kehidupan adalah puisi yang sesungguhnya

Wayan Sunarta

#12 : Sajak Entah

Dan kupingit malam,
mematri bayangmu dalam do’a-do’a panjangku
mentasbihkan namamu di tiap serpihan kata,
membiarkanmu merebahkan diri dalam dzikirku,
menghalau galau yang menawan jiwamu,
agar kilau,
senantiasa terpendar di beningnya matamu

Pebi Purwo Suseno

#11 : Pertanyaanku Malam Ini

Di 2014,
Binatang apalagi
yang hendak menjadi presiden berikutnya
?

#10 : Surabaia



Surabaya bisa menjadi akhir perjalanan yang hebat. Pagi itu aku datang. Naik Kereta Penataran dari Malang. Kereta penuh oleh anak-anak Pasuruan dan Surabaya, seusai nonton konser musik semalam di Malang. Bau badan mereka mengalahlan bau badanku yang sama-sama tak mandi juga. Ya, mereka lebih busuk.

Tapi aku selalu tertarik dengan orang lokal. Kursi kamipun penuh. Tiga-tiga kami saling berhadapan. Aku suka mengamati cara berbicara mereka. Aku suka mengamati orang lain, apalagi di daerah baru. Di daerah yang baru pernah kujejaki. Gaya biacara mereka lucu. Mungkin karena aku jarang mendengarkannya. Pelan-pelan aku menterjemahkannya dalam diriku. Seakan ada kamus internal dalam diriku. Biar saja. Mata mereka kadang melirikku yang sedang asyik memperhatikan mereka. Anak-anak usia sekolah menengah, pikirku.

Oh ya, toh hari itu hari minggu. Bisa saja mereka menonton konser malam minggu, kemudian minggu pagi pulang, dan senin kembali ke sekolah.

Kereta Penataran memang murah. Malang-Surabaya ditempuh dengan perjalanan 2,5 jam dengan membayar tiket cukup 4000 rupiah. Sayang, dipagi itu aku capek bukan main. Semalam jalan bersama Adin hingga larut. Jadi, aku tak banyak melihat kanan kiri jalan. Tapi, pemandangan porong takkan terlewati. Ini yang penting, kata Azis.

Surabaya bisa jadi titik tolakku. Menuju ke sebuah sesuatu. Apa itu? Entah. Aku tak mau bercerita disini.

10 Mei 2011
06:04
Creep'in - Norah Jones
Rasanya ingin terbang saja! Cek Imel!

#9 : Iklan TV Favorit (saat ini)



Jika ada acara yang paling kutunggu di televisi, maka iklan inilah jawabannya. :D

Mantapp mamaeeen! Kapan-kapan aku pasti kesana, bismillah cak!

#8 : Gusti Allah ora Sare

Jika kau terus dilanda kesulitan, yakinlah Gusti Allah ora Sare
Jika kau sudah pol dengan usahamu, yakinlah Gusti Allah ora Sare
Jika kau didzalimi orang lain, yakinlah Gusti Allah ora Sare
Jika kau selalu merasa menderita dalam hidup, yakinlah Gusti Allah ora Sare
Jika kau merasa tidak pernah bahagia, yakinlah Gusti Allah ora Sare
Jika kau tertindas oleh penguasa, yakinlah Gusti Allah ora Sare
Jika kau sedikit percaya bahwa ini tak ada ujungnya, yakinlah Gusti Allah ora Sare

yakinlah Gusti Allah ora Sare
yakinlah Gusti Allah ora Sare
yakinlah Gusti Allah ora Sare

16 April 2011
06:27
Badai Pasti Berlalu, boi!

#7 : Prisia Nasution



Sesekali saja, aku boleh mengagumi artis, dan itu artis televisi, maka aku sebut saja, Prisia Nasution.

Aku kenal dia (dia kenal aku ndak ya? haha) waktu pertama kali di SCTV. Sering muncul di layar FTV SCTV. Aktingnya keren. Gayanya yang tomboi selalu jadi pesona. Haha. Kalo wajah jangan ditanya dah.

Mantan atlit silat n basket pula. Wow keren. Dulu pernah jadi presenter olahraga di ANTV. Yang aku suka juga jarang muncul di infotainment, tanda artis baik-baik.

Kenapa Prisia?
Kalau sekedar cantik itu banyak. Tapi cantik, berprestasi, pinter, gayanya oke, itu sedikit. Prisia salah satunya.

Ah, lebay kau hill!

18 April 2011
10:28
Haha, malu abg nulis ginian Mel..

#6 : Kampanye Islam



Mengkampanyekan Islam

Salah satu kesalahan paradigma dalam berdakwah adalah menyampaikan kebenaran kepada orang yang sudah benar. Itu sama saja menuangkan kopi pada cangkir yang sudah penuh. Memang, bisa jadi itu sebagai pengingat kebaikan, tapi alangkah lebih bijaknya lagi apabila bisa merangkul sebanyak mungkin orang lain, untuk mengetahui bahwa ada kebenaran dan kebaikan Islam.

Analogi ini persis seperti partai politik yang hanya kampanye di kalangan massa-nya sendiri. Tak perlu disuruh mengikutipun mereka sudah pasti memilih partai itu. Yang diperlukan sesungguhnya adalah berkampanye di tempat-tempat yang belum pernah dijamah partai, atau bila mungkin malah kampanye dimassa partai lain. Inilah kampanye yang sebenarnya.

Pun dengan Islam. Sebuah dosa sosial namanya, jika kita tidak berdakwah, tidak berkampanye kepada orang lain yang sebenarnya memang membutuhkan Islam. Bagaimana bisa merangkul anak jalanan untuk sholat, jika sholat saja masih memilih-milih masjid? Bagaimana bisa mengajak pelacur taubat, jika melihat orang lain saja kadang masih meremehkan? Bagaimana mampu membuat preman taubat, jika bergaul dengan orang saja memisah-misahkan diri? Bagaimana bisa menceramahi orang-orang bejat, jika kita sendiri sudah tidak bisa masuk kedalam lingkungan tersebut? Bagaimana mau membuat perubahan besar untuk Islam, jika kita masih terpaku pada polarisasi kelompok, tidak mau membaur, dan menerima kebaikan dari orang lain?

Bahkan, hidup kita itu sejatinya adalah kampanye atas apa yang kita yakini. Kampanye kehidupan spiritual kita. Orang akan menilai apa yang kita lakukan dengan mengkomparasikan, keyakinan apa yang kita anut. Berhati-hatilah.

23 April 2011
05:31
Promise Her Moon - Mr Big
pagi ini indah sekali, saatnya bersepeda.

#5 : Merasa Tua

Merasa Tua

Ternyata aku sudah berumur 23 tahun. Umur yang sudah tak bisa dibilang remaja lagi. Dulu, aku begitu takjub kepada anak muda dengan usia 23 tahun. Rasanya memang pada umur segitulah mereka banyak berkarya. Aku melihat Sjahrir, Soekarno, Chaerul Saleh, Wikana juga Sukarni, apa yang sudah mereka lakukan diusia 23 tahunnya. Luar biasa.

Kemudian aku melihat masa laluku. Apa yang sudah kulakukan selama ini? Apa hanya sampah? Yang sudah sepantasnya dibuang saat ini? Atau emas, yang bernilai jual tinggi? Aku sendiri masih bingung memetakannya.

Teman baikku pernah mengirim pesan sebagai berikut, "Andai aku bisa balik ke masa SMP dengan wawasan dan karakter seperti sekarang. Masa muda memang istimewa. Sayang sekali untuk disia-siakan.". Aku mengerti benar. Anak muda sekarang (meski tak semuanya) cukup banyak memprihatinakan dikacamataku. Bergaul tidak jelas, mengikuti mode tanpa bisa menjadi diri sendiri, pacaran tidak karuan, dan hal-hal tak jelas lainnya.

Aku sendiri sudah merasa tua. Merasa sudah waktunya melewati hal dengan lebih serius. Meski tentu saja ada canda didalamnya. Intinya adalah melewati segala hal dengan penuh tanggung jawab. Menurutku itulah yang disebut kedewasaan.

Ya, semoga yang tua ini, masih bisa berjiwa muda. Mencoba melakukan banyak hal, semangat tanpa batas, tidak takut tantangan, memiliki idealisme dan mencetak sejarah baik. Ah, indahnya...

7 Mei 2011
08:22
21st Century Kids - Jammie Cullum
malem minggu, saatnya dirumah saja.

#4 : Dipilihkan


Aku semakin bersyukur atas pilihan-pilihanku hingga saat ini. Aku semakin merasa bahwa pilihan-pilihanku adalah ilham dari Tuhan. Ya, lewat bahasa yang tidak aku mengerti sampai saat ini.

Terlalu banyak pilihan-pilihan dalam kehidupan ini. Dan tentu takkan mampu aku terjemahkan semua dalam kata. Untuk saat ini aku ingin berbicara masalah politik.

Beruntungnya aku memilih BP sebagai bupati Banyumas, meski pada akhirnya tak jadi. Yang jadi justru kuda hitam yang memang hitam dari Patikraja, Mardjoko. Sampai saat inipun aku bisa jamin, para pemilih BP merasa pilihannya benar. Bahkan Gus Anam, Kiai dari Pondok Pesantren Leler, yang memang istikharahnya jatuh pada BP.

Karena hingga saat ini, kepemimpinan Mardjoko memang tak menghasilkan apapun kecuali Alun-alun Purwokerto yang berubah menjadi Alun Purwokerto, Eks terminal lama yang berubah menjadi taman kota berbayar, pembangunan hotel mewah bintang 4 yang tingginya menjulang sendirian, hingga reshuffle kabinetnya di dinas-dinas Pemda yang sangat kontroversial.

Baturraden, ikon pariwisata Banyumas sepertinya tak ada perubahan. Dialami sendiri oleh Pak Rasdi, penjual somay langgananku. Dia yang bilang bahwa Baturrden yang dia kunjungi tiap tahun, untuk menyenangkan anak istrinya tak ada perubahan apapun.

Kata siapa ada reformasi didalam birokrasi pemda? Itu omong kosong, mlompong. Perijinan pasang spanduk saja bisa membutuhkan waktu berhari-hari. Ribet dibuat-buat. Dinas Pendidikan bukan main jutek dan berbelit-belit. Mengurus ijin training, bisa jadi pekerjaan yang membosankan.

Janji investasi dari luar pun hanya buih di lautan saja. Tak ada realisasinya. Membusa diawal, kemudian hanyut tertelan ombak. Banyumas menjadi kabupaten tanpa tema. Tak jelas arahnya mau kemana. Mau jadi kota perdagangankah? industrikah? pariwisatakah? pendidikankah? atau malah justru jadi kota keripik? Hah! Semakin jengah saja.

Masyarakat kini sudah dijamin tidak mau memilih Mardjoko lagi. Aku yakin mereka menyesal. Menyesal menukarkan uang beberapa puluh ribu rupiah dengan janji palsu selama 5 tahun.

Aku semakin percaya, bahwa pilihanku ke BP tidak salah. Ya, mesti dia kemudian tak jadi bupatinya.

Dan, aku juga memilih Jusuf Kalla untuk jadi presidennya, bukan SBY. Aku juga merasa benar kali ini. Sungguh-sungguh benar.

10 Mei 2011
08:36
Sudahlah - Padi
Sudah-sudah, selanjutnya siapa yang memimpin? Silahkan. Rakyat sudah apatis.

#3 : Sajak Rindu

Aku rindu berdiskusi denganmu,
tentang nasionalisme, bukan saja kulit, tapi masuk kedalam sumsum tulang.
Apa beda antara negara dengan bangsa, hingga ketidaksetujuanmu
atas kebijakan-kebijakan pemerintah saat ini.

Aku rindu berinteraksi denganmu,
kami mengeja satu persatu bahasa, kemudian diartikan bersama
menterjemahkan satu persatu makna hidup dan kehidupan.
Apa arti 'ini', apa arti 'itu'?

Aku rindu berdebat dengamu,
akan karya sastra siapa yang terbaik?
Pram? Ahmad Tohari? Leo Tolstoy? Eiji Yoshikawa? Ernest Hemmingway?
Akan siapa peraih nobel sastra selanjutnya.

Aku rindu mengigau denganmu,
tentang musik apa yang kali ini kau sukai.
Apa itu Jazz? Bossa? Blues? Slow Ritme?
Apakah ST 12 akan menjadi pembuka Iron Maiden?

Aku rindu berbantah-bantahan denganmu,
akan perjalanan mana saja yang sudah masing-masing lalui,
sudah kemana? Dapat apa? Bertemu siapa? Pengalaman unik apa?
Lalu, hendak kemana kami selanjutnya.

Aku rindu meracau denganmu,
melupakan masa-masa lalu, meski tak bisa,
mencintai hari ini, saat ini, tempat ini, pertemuan ini,
dan, memimpikan masa depan, akan menjadi apa kelak.

Aku rindu mengacau denganmu,
kejahilan-kejahilan anak muda,
keusilan spontan, kenakalan yang naif,
dari yang membuat emosi, hingga yang menciptakan gelak tawa.

Aku rindu bertemu denganmu.
Membicarakan apapun, denganmu, tak pernah tak indah.

10 Mei 2011
10:05
Menanti Keajaiban - Padi
Hingga saat ini, entahlah. Mbuh ah!

Presiden Prihatin


dari sini

Ning Ndunyo Piro Suwene

Ning ndunyo piro suwene,
njur bali ning panggonane,
ning akerat yo sejatine,

Mung amal becik yo sangune,
nanging ojo ngucap 'bodo yo ben',
golek ilmu kudu telaten.

Ning dunyo peteng mripate,
menungso kesasar dalane,
nuntut ilmu ilang faedahe.

Do sembahyang salah niate.
ning dunyo arep ngopo rumangsane,
kedabikan mrono biyayakan mrene,

Nguber kuoso lan bondo ora enteke..
kabeh do ketlandur, mesakno anak putune.

(Ning Ndunyo Piro Suwene - Kiai Kanjeng)

Riyadhah 40 Hari

"Sesiapa yang berjalan menuju Allah, Allah akan berlari menuju dia.
Siapa yang berlari menuju Allah, maka Allah akan melompat kepadanya".

• Jaga Shalat Tahajjud 8 Rakaat + Witir 3 Rakaat.

• Jaga Shalat Shubuh, Zuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. (Khusus soal shalat, terkandung di dalamnya menjaga berjamaah, di masjid, lengkap dg qabliyah dan ba'diyahnya. Juga Sunnah Tahiyyatul Masjid, sbg tanda kita dtg sebelom wktnya azan/pra-ontime).

• Jaga Waaqi'ah sesudah shubuh atau sesudah ashar (boleh pilih).

• Jaga Shalat dhuha 6 Rakaat. Yang kuat, 12 rakaat.

• Baca zikir usai shalat, plus yaa fattaah yaa rozzaaq 11x, plus ayat kursi, plus qulhu 3x. Ini setiap usai shalat.

• Khusus usai shalat shubuh dan ashar, ditambah 4 ayat terakhir surah al Hasyr.

• Jaga setiap hari membaca 300x laa hawla walaa quwwata illaa billaah. Boleh 100x. Dan boleh dibagi-bagi di 5 waktu shalat.

• Jaga setiap hari baca Istighfar 100x.

• Jaga setiap hari baca subhaanallaahi wabihamdihi subhaanallaahil 'adzhiem 100x pagi dan 100x sore. (Boleh habis dhuha dan habis ashar/jelang maghrib).

• Jaga setiap hari baca Yaasiin (bebas waktunya kapan saja, yg penting 1hr 1x).

• Tutup malam dg shalat sunnah 2 rakaat; baca Qulyaa di rakaat pertama, Qulhu di rakaat kedua. Setelahnya baca salah satu dari as Sajdah, Tabaarok, atau ar Rohmaan.

Jaga ini selama 40 hari. Berjuang ya. Terutama shalat tepat waktu, di masjid, plus qabliyah ba'diyahnya. Barengi dengan Puasa Daud supaya enteng.
Semoga Allah menyegarkan badan kita semua, menyehatkan kita semua. Yah, dihitung-hitung daripada lembur ga keruan, kerja rodi ga keruan dlm mencari rizki, dan daripada berobat ke rumah sakit. Mending ngelakuin riyadhah dah. Ampuh banget-banget. Kepada Allah dan untuk Allah kita lurusin niat kita ya. Amin.

Pesennya Ustad Yusuf Mansur. Bismillah...

Muhammad 2: Para Pengeja Hujan


segera terbit! cihui, beli ah...
setiap orang
ibarat bulan
memiliki sisi
kelam,
yang tak pernah
ingin ia tunjukkan pada siapapun.
Pun sungguh cukup
bagi kita,
Memandang
sejuknya permukaan bulan,
Pada sisi yang
menghadap ke bumi.
“…kemudian
apabila kalian tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah, sebab mungkin kalian
tidak menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.”
(annisaa:19)
Tuhan,
apa untuk mengingat-Mu
aku harus sakit dulu….
Bagi mereka yang
mengupayakan cinta
Hanya ada iklim
hangat dan iklim sejuk
Meski ada goda
aurora pada pelangi khatulistiwa

Bagi mereka yang
mengupayakan cinta
Setiap musim
membagi cinderamata
Kristal salju,
kuntum bunga, pasir pantai, serasah hangat juga payung dan layang-layang.

Bagi mereka yang
mengupayakan cinta
Ditiap cuaca
cerah berbagi harapan, awan bersulam rahmat,
Hujan menyanyi
rizqi, badai mengeratkan peluk
Dan tiba-tiba,
surga mengetuk pintu rumah
"Segala sesuatu yang tidak bisa kita atasi, maka kita tawakali. Segala sesuatu yang sudah ketara jeleknya, busuknya, ya sudah percaya saja akan Kun Faya Kun dari Allah. Kembali ke rumus-rumus jagad malaekatan. Akan ada rumus-rumus dari-Nya yang tidak dapat kita duga dan akali." -ean-