Jadi supporter tidak perlu mitimitika!

Reporter: "Mbak, di sini saya lihat bawa posternya Christian Gonzales, nge-fans ya?"
Supporter: (Antusias) "Iyaaa, saya suka banget sama Gonzales! Dia maennya jago banget!"
Reporter: "Oke, oke, prediksi mbak, di pertandingan ini, Gonzales bisa nyetak berapa gol nih?"
Supporter: (Masih antusias) "Errr, hari ini dia pasti nyetak tiga gol, mbak!"
Reporter: "Kalau begitu, berapa prediksi skor pada pertandingan hari ini?"
Supporter: (Semangat) "DUA KOSONG!"

Liputan berita, didengar oleh penonton yang langsung merasa kalah di awal.

ngupingjakarta.blogspot.com

Lembayung Bali - Saras Dewi



nb : lagunya syahdu. tidak menye-menye, tapi haru. suaranya indah juga anggun. aku ingat pantai dan masa kecil.

Membaca Peta

Aku tertawa ketika mendengar teman les bahasa inggrisku berkata bahwa hobinya membaca peta. Dalam batin, Apa enaknya?

Pun Nadia, ketika kuberikan softcopy lonely planet around the world, dia begitu suka membuat perjalanan imajinernya di dalam lonely planet. Seakan-akan dia sudah pergi berjalan-jalan saja.

Tapi sekarang aku berubah pikiran sekaligus. Dan mengimani mereka. Membaca peta itu menyenangkan. Setidaknya kita sudah berjalan-jalan tanpa perlu pindah satu inchipun dari tempat kita berada.

Aku beli banyak peta di kamar. Peta Indonesia itu wajib 'ain. Peta jogja aku punya, dapat dari gratisan teman. Peta mudik telkomsel aku punya, lumayan ada pulau Jawa, Sumatra dan Sulawesi. Dan yang terakhir, aku beli loakan National Geographic Traveler, hanya untuk dapat peta mudik bonusan. Haha, kadang terasa konyol sekali.

Dari peta, aku bisa membuat rencana perjalanan. Setidaknya aku tahu, ketika dalam perjalanan, aku melalui kota mana saja. Dan berjanji, untuk bisa singgah di kota-kota unik yang pernah ada.

Sungguh, ini bagian cintaku pada perjalanan. Membaca peta.

17 Februari 2011
18:43
udara dingin, masih beringus.

Ada Cacat Di Otak Kita

Kekerasan di Temanggung dan Pandeglang tidak bisa kuterima di akal sehatku. Tentu saja aku membela mereka sebagai korban.

Ini bukan semata-mata aku mendukung agamanya, atau aku mencaci agama yang menyerang. Toh yang menyerang itu agama islam. Dan aku orang islam. Sejak kecil aku dididik secara islam. Diajarkannya kasih sayang, sopan santun dan disiplin beragama.

Tapi yang terjadi kemarin sungguh keterlaluan. Islam tak pernah mengajarkan kekerasan! Rasulullah dengan dalil apapun juga tak pernah menyebutkan bahwa membakar tempat ibadah orang lain itu diperbolehkan. Silakan anda-anda membuka sejarahnya. Dan kujamin takkan pernah ditemukan.

Kok bisa ya terjadi hal semacam kemarin? Aku tetap berpositif thinking. Mungkin saja ini memang ulah sebagian kecil manusia yang belum sampai pada taraf kedewasaan berpikir. Atau bisa jadi ini sekedar provokasi, yang kembali menjelekkan citra islam. Sama seperti kasus terorisme dan sebagainya.

Dan, sampai sekarangpun, kekerasan tidak bisa kuterima! pun Islam!

Mana orang-orang yang menyerukan keprihatinan atas korban perang di Palestina? Mana orang-orang yang berdemo melarang keras perang di Timur Tengah? Sedang di negara sendiri, kekerasan kemanusiaan dianggap wajar hanya karena beda 'aliran'. Bukankah ini kejahatan kemanusiaan yang sesunggguhnya? Tidak merasa terguncang melihat kekerasan.

Sungguh, ada cacat di otak kita. Melihat yang demikian kita diam saja. Atau malah tertawa, mendukung, hanya karena berbeda.

120211
05:17
mau mandi, tapi masih gelap.

hari #32 : tentang 14 Feb



proyek satu bulanku sudah usai.

tak ada yang istimewa di hari ini. aku menyengajakannya.
terlalu banyak orang yang mengharapkan hadiah dari orang lain. tapi berapa orang yang menghadiahi dirinya sendiri. aku rasa inilah yang disebut dengan penghargaan kita kepada diri kita sendiri.

aku tak ingin menirunya. aku ingin menghadiahi diri sendiri. kadang, kita terlampau lupa, betapa berharganya kita, sehingga kita terlalu menuntut banyak ke orang lain. menginginkan orang lain memberikan sesuatu pada kita, tanpa kita pernah memberikan sesuatu pada diri kita. tak mau berkaca.

tulisanku selama satu bulan, memang sengaja kutuliskan sebagai hadiah ulang tahun untuk diriku sendiri. aku tidak sedang berada di keadaan dengan keuangan yang longgar. beberapa minggu terakhir adalah minggu-minggu berat dalam hal keuangan. dan tentu saja, aku tak bisa membelikan apapun untuk aku sendiri. maka aku menulis saja. cara ini terinspirasi dari mbak teo dalam blog indahnya.

beberapa tulisan yang sudah kutulis selama satu bulan terdiri dari beberapa tema. kebanyakan adalah tentang pandangan-pandangan tentang tema yang kulontarkan sendiri. beberapa ada yang bermanfaat bagi yang membacanya, beberapa bahkan ada yang hanya sampah.

semoga untuk semua yang kulakukan selama ini, bisa membuatku merasa lebih berharga. setidaknya merasa bahwa aku hidup.

selamat hari lahir hil, semoga sisa usiamu berkah, bahagia dan manfaat.
hidup hilmy!

140211
07:36
spirit carries on - dreamtheatre
sudah 23, semoga yang kemarin dan kedepan bermanfaat.
saatnya ganti KTP.

hari #31 : tentang proposal hidup



#tentang proposal hidup

Proposal hidup sudah kutulis sejak 2009.

Ya Allah, Ya Rabb kami,

Inilah proposal hidupku. Apabila dengan ini Engkau semakin dekat cinta kepadaku bantulah aku. Jika dengan ini keberadaanku menjadi jalan kebaikan dan manfaat kepada banyak orang bantulah aku. Akan tetapi jika dengan proposal hidup ini Engkau menjauh dariku dan keberadaanku membebani orang-orang yang berada di sekitarku, berilah aku petunjuk kepadaku. Jangan tinggalkan aku, ya Rabb..

Ya Allah, bantulah aku untuk mampu mewujudkan Proposal hidup ini sebab tanpa bantuan dan pertolongan-Mu aku pasti tak akan mampu merealisasikan Proposal Hidup ini.

Dengan pertolongan Allah, aku yakin bisa meraih apapun yang aku inginkan. Aku izinkan diriku untuk berhasil. Aku izinkan diriku untuk berubah. Aku izinkan nasibku untuk terus membaik. Saat ini dan selamanya aku selalu mengizinkan semua yang aku inginkan untuk hadir didalam hidupku dengan mudah dan menyenangkan…

Ya Allah, kabulkanlah…

Amin..

130211
21:55
spirit carries on - dreamtheatre
berusaha meninggalkan ego.

hari #30 : tentang malam


#tentang malam

Malam, kupersahabati dengan damaimu.
Bulan, kupersembahkan setia untukmu.
Bintang, kusertakan cahaya selalu menemanimu.
Matahari, kurelakan tak selalu bersamamu.
Udara, kuantarkan dingin padamu.
Gelap, sesekali saja, aku menikmatimu.

Kali ini aku ingin dia datang.
Malam-malam,
Duduk lengang, di kursi panjang, ujung gang.

130211
21:24
sudah malam,
mandi!

hari #29 : tentang kota impian


Manusia hidup di dunia ini tidak bisa milih mau jadi orang seperti apa. Mau jadi laki-laki atau perempuan, mau jadi anak orang kaya atau orang kere. Mau jadi orang pinter bawaan lahir atau goblok luar biasa sejak bayi. Dan juga kita tak bisa milih, mau dimana kita lahir.

Tapi berita gembiranya adalah kita bisa menyikapinya. Dan ketika dewasa kita diberi kehendak, untuk menentukan diri kita mau jadi apa hingga mau tinggal dimana.

Nah, ini yang aku sukai. Berkhayal. Dan khayalan kali ini adalah tentang tempat-tempat impian mana saja yang ingin ku tinggali.

So, cekidot boi!

- Jogja
Aku punya teman SMK, namanya Henny, anak magelang. Anaknya tomboi habis. Dan dia lah yang membukaan pikiranku tentang ingahnya tinggal di desa. Jogja salah satu pilihanku untuk ini. Aku berharap bisa tinggal di jogja, di desa, tidak di kotanya yang sudah penuh, sesak dan sumpek. Aku membayangkan kebun-kebun luas berisi pohon kelapa dan kolam ikan lele. Haha. Jogja, kota budaya, jawa masih terasa di dalamnya. Cukup didesanya saja ya.

- Malang
Jika ada kota yang belum kujelajahi tapi ingin kutinggali, maka Malang adalah jawabannya. Kota ini ekstentrik didalam pikiranku. Entah kenapa. Entah kenapa. Dan memang entah kenapa. Inilah yang disebut chemistry. Cukup aku dan Tuhan saja yang tahu. Bahkan malaikatpun tidak! Hahaha.

- Magelang
Di Kabupaten Magelang tentunya. Sama sekali aku sudah tak ingin tinggal di kota-kota yang padat huni. Magelang masih hijau, subur dan bersahaja. Banyak candi disana. Pariwisata berkembang pesat. Kultur jawa masih kental.

- Bogor
Untuk wilayah priangan, aku memilih Bogor saja. Di Kabupatennya juga. Bogor hijau. Meski bahasa sundanya termasuk bahasa kasar, tapi aku cukup menikmati tinggal disini. Aku pernah satu tahun di Bogor.

- Banyumas
Tentu saja, ini adalah wilayah jajahanku sekarang. Haha.

Kenapa aku tidak mencantumkan kota-kota diluar jawa. Terus terang, aku belum pernah keluar jawa. Hehe. Jadi memang belum tahu karakter kota disana. Mungkin jika aku sudah pernah keluar jawa, pandangan dan impianku bisa berubah lagi. Dari beberapa alasan yang ada, kebanyakan adalah alasan sentimentil. Jadi harap maklum saja, aku bukan ahli perkotaan maupun sosiolog. Hehe.

13 Februari 2011
21:05
Menjelang malam, aku ingin tidur.

hari #28 : tentang kebencian


Aku sudah berjanji, menandatangani kontrak seumur hidup, menyatakan diri, bersumpah kepada diri sendiri, untuk tidak membenci siapapun. Untuk tidak membenci sifat kemanusiaannya. Siapapun dia.

Karena menurut Cak Nun, kebencian itu hanya berjodoh dengan kematian.

Sebenci apapun orang kepada dirimu, bersyukurlah. Dengan itu kamu bisa menunjukkan sesungguhnya cinta kepada orang yang benar-benar membencimu. Itulah cinta yang sebenarnya.

Dan jangan sekalipun membenci orang lain. Itu bisa menghapus semua penilaian baik kepada orang lain. Mengikis semua potensi kebaikan kita kepada orang tersebut. Sungguh merugikan...

Sesungguhnya, setiap manusia itu indah, apabila kita bisa menerimanya dengan tulus. Belajarlah menerima!


130211
21:30
You make my world so colorful - daniel sahuleka
sms datang, aku hilang.

hari #27 : tentang ibu


#tentang ibu

bolehkah aku berpuisi tentangmu?

tentang matamu yang Indah
tentang alismu yang Indah
tentang hidungmu yang Indah
tentang bibirmu yang Indah
tentang senyummu yang Indah
tentang lentik jarimu yang Indah
tentang ramahmu yang Indah
tentang sopanmu yang Indah
tentang tawamu yang Indah
tentang sedihmu yang Indah
tentang segarmu yang Indah
tentang sakitmu yang Indah
tentang namamu yang Indah
tentang dirimu, yang memang
benar-benar Indah

nb : Ini untuk ibuku. Yang pandai memasak, dan tak pernah lelah menyuruhku mandi sore. Makasih bu, bakti seumur hidupkupun takkan mampu membayar satu detik pengorbananmu untukku. Sungguh.

130211
21:34
together again - dave koz
banyak nyamuk.

hari #26 : tentang rejeki

#tentang rejeki

rejeki adalah sistem sebab akibat, yang sebabnya harus jelas, tapi yang akibatnya sebagian besar ghaib
-- mtgw

Ikhlaslah. Tidak semua sesuatu yang kita dapatkan dari sesuatu hal yang kita kerjakan. Ini bukan berarti Tuhan tidak adil. Justru inilah adil yang sebenarnya. Dan kesabaran memainkan perannya disini.

Terkadang, kita sudah berusaha mati-matian bekerja, berusaha, berjualan, atau apapun istilahnya, namun tak jua mendapatkan titik cerah pendapatan dari situ. Apa yang salah?

Bisa jadi kita kurang sabar dalam berikhtiar. Atau memang tidak semua yang kita dapatkan berasal dari yang kita usahakan.

Yang harus kita lakukan adalah meluruskan niat dalam menjemput rejeki, serta memaksimalkan ikhtiar kita.

Ini adalah nasihat untuk diriku sendiri. Agar senantiasa ikhlas dan sabar. Semoga aku berkenan.

130211
21:19
if you're not the one - daniel bedingfield
ah, aku jadi ingat.

Menulis Kesia-siaan

Aku terdiam. Kembali menggali. Bercermin. Ratusan tulisanku selama ini hanya sampah. Sampah kepala yang mengalir melalui tangan dan tuts-tuts keyboard laptopku. Jadilah ribuan huruf yang tergabung menjadi kalimat, lalu jadi paragraf dan membentuk satu tulisan. Itupun hanya sampah.

Meski disatu sisi aku percaya, sampah pikiran mesti harus dibuang. Daripada menggumpal keras dikepala dan berubah menjadi jerawat-jerawat mungil di wajah.

Aku memasuki frase. Dimana aku harus lebih banyak menulis. Dimana aku harus lebih banyak menghasilkan tulisan. Enak dibaca dan bermanfaat bagi orang lain. Tak hanya menambah kerutan dahi dan cibiran mulut para pembaca.

Ini berarti pula aku harus menambah banyak diskusiku dengan orang lain. Menambah buku bacaanku. Dan tentu saja blogwalking.

Aku harus merubah diri, dari menulis kesia-sian, menjadi menulis kebermanfaatan. Dan aku memulainya dengan mendaftar puluhan judul unik yang akan aku tulis. Memandang segala sesuatunya lebih luas. Menyadarkan diri. Mengambil sudut pandang dari sisi yang berbeda.

Baru saja kumulai.

100211
15:01
Endah n Rhesa - I Dont Remember
jerawat muncul di bawah mulut,
semoga sabtu sudah hilang.

Kecanggihan Manusia Dulu


Siapa bilang orang jaman dulu itu orang yang bodoh-bodoh? Dan orang jaman sekarang itu pintar-pintar?

Lihat saja peninggalan-peninggalan jaman udlu yang masih tersisa. Ambil contoh Candi Borobudur. Apa yang kalian lihat? Eksotis? Luar biasa? Bangunan super rumit? Ya, aku sependapat dengan kalian. Borobudur itu luar biasa. Jangan dibayangkan bahwa orang jaman dulu itu membangun Borobudur sama seperti Sangkuriang membuat perahu besar yang penuh dengan dongeng itu. Atau masih percaya dengan dongeng Roro Jonggrang pada Prambanan? Hm...

Aku melihat bahwa Borobudur itu mungkin diciptakan dengan teknologi yang canggih, bahkan mungkin lebih canggih dari jaman sekarang. Lihat saja akurasi dan presisi dalam pembangunan Candi. Bayangkan cara menumpuk ratus ribuan batu hingga menjadi bangunan yang sangat indah itu. Lihat juga arti filosofi yang ada pada setiap inchi batu Borobudur. Luar biasa. Aku bisa membayangkan bahwa jaman dulu orang itu luar biasa cerdas dan canggih. Bisa jadi jaman dulu sudah ada Crane yang bisa mengangkat batu-batu seperti itu.

Kemudian lihatlah Piramida di Mesir, Stonege di Eropa. Bisa kalian bayangkan, bisa jadi mereka tidak menggunakan teknologi manual seperti yang kita bayangkan. Bisa jadi teknologi mereka sangat canggih. Namun takdir Tuhan meniadakan generasi mereka karena sombong. Bisa jadi. Sama seperti Atlantis, dimana jaman sudah sedemikian canggih, tapi karena kesombongannya hancurlah seketika atas kehendak Tuhan.

Ini semakin membuktikan, bisa jadi teknologi jaman dulu tidak kalah canggihnya dengan jaman sekarang. Apa sekarang kita mampu membuat candi Borobudur kembali? Aku rasa memang sudah tidak relevan. Namun bukan berarti manusia berhenti berkarya dan membuktikan kecerdasan serta kecanggihan mereka. Lihat saja, menara Dubai, lihat pula jembatan Suramadu, atau lihat rancangan terowongan di selat Bosporus yang menakjubkan itu. Bisa jadi itu adalah bangunan-bangunan hebat dimasa kini.

Dan, akan dikenang oleh orang-orang dimasa mendatang sebagai peninggalah bersejarah.

Akalku masih terbatas, membayangkan seperti apa kecanggihan teknologi jaman dahulu. Aku masih yakin, bahwa mereka tidak bekerja secara manual, seperti apa yang kita bayangkan selama ini.

Bisa jadi.

070211
22:03
papuaku kini - dewa budjana
warnet, malam ini penuh.

Fokus


Fokus itu bukan soal seberapa banyak yang kita kerjakan, tapi sejauh mana kemampuan kita mengoptimalkan hasil dalam satu waktu. Misal begini mas, kita kan bisa saja membakar 2 buah kertas dengan sinar matahari dalam waktu yang bersamaan dengan catatan kita punya 2 kaca lup dan kita mampu mengkondisikan 2 kaca lup itu agar sinar matahari terpusat di satu titik dengan kakuatan yang sama.

-- mas Arif RH
050111
12:43

Sudah Februari

Oh ya, sudah februari. Lekas sekali. Nampaknya baru kemarin aku melihat orang-orang pulang pagi, berhura-hura, meniup terompet sepanjang jalan, dan melihat kembang api di langit. Rasanya baru kemarin aku menulis resolusi hidupku untuk 2011, eh sekarang Februari datang begitu saja. Lekas sekali.

Waktu terasa begitu cepat. Cepat sekali. Apa karena aku menikmatinya? Atau karena aku tak merasakannya sebagai hal yang penting?

Banyak penyeselan, kenapa aku belum melakukan ini, kenapa aku belum melakukan itu. Yang mungkin seharusnya kulakukan di bulan Januari.

Menunda-nunda, itu mungkin kesalahanku. Dan aku tak bisa menyalahkannya kepada sifat Pleghmatisku.

So, bagaimana dengan Februari? Ini sudah hampir separuh jalan. Ayo, bergegaslah kawan! Bergegaslah hil.

070211
20:09
thomas (gigi) - alone
perut melilit, ingin mandi lagi.

Pemerintah adalah Buruh Rakyat!


"Sebejat-bejatnya buruh adalah buruh yang sombong,
Semulia-mulianya majikan adalah majikan yang sabar."


Aku rasa masih ada banyak upaya untuk memperbaiki pemerintah yang super bobrok ini. Ya benar, pemerintahnya yang bobrok, bukan Indonesia. Mungkin harus kita pisahkan baik-baik, bahwa pemerintah itu orang-orang yang duduk di kursi kuasa, sedang Indonesia adalah masyarakat jelata macam kita ini.

Pemerintah pada dasarnya dungu bukan main. Membutakan mata hari mereka sendiri. Menutup telinga mereka sendiri. Berpura-pura tak melihat, berpura-pura tak mendengar kami, rakyat jelata. Pemerintah beranggapan bahwa mereka adalah orang atas, sedang kita orang bawah. Mereka tidak merasa bahwa kehidupan mereka sebenarnya ditopang oleh kita. Dalam ilmu ekonomi, inilah yang disebut buruh dan majikan. Siapa yang membayar dan siapa yang dibayar. Pemerintah hidup karena bayaran dari rakyat. Pemerintah bisa beli mobil, rumah, hingga pulau (mungkin) itu karena rakyat yang membelikannya, bukan semata-mata uang mereka. Nah, inilah yang bisa disebut dengan "Pemertintah adalah Buruh Rakyat".

Apalagi memang benar, tugas pemerintah adalah bekerja kepada rakyat, bukan kepada kepentingan mereka sendiri. Rakyat membayari hidup mereka, rakyat menjamin kehidupan mereka, tapi seolah-olah mereka buta, tuli dan tidak merasa, bahwa karena rakyatlah mereka bisa hidup.

Mereka beranggapan rakyat itu orang kecil, orang tertindas, orang bodoh, atau orang yang tidak tahu apa-apa. Sedang mereka orang pintar, orang yang tahu segala hal, orang yang berkuasa dan orang yang menguasai.

Buruh seharusnya bekerja dengan profesional kepada majikannya. Buruh seharusnya hormat kepada majikannya. Jika kewajiban terlaksana, pasti hak akan tercukupi. Apalagi majikannya begitu sayang kepada buruh, sehingga buruh suka mencuripun masih diampuni baik-baik oleh majikannya. Apakah ini bukan kasih sayang namanya?

Pemerintah tidak sadar, atau mungkin pura-pura tidak sadar?

080211
08:02
sudahlah - padi
memahami sedikit, tentang makna.

Berpetualang


Bagiku, petualangan tidak selalu harus ke tempat yang indah, jauh dan eksotis. Kadang kala kita sendiri yang menyempitkan makna ini.

Pernahkah kalian berfikir bahwa setiap perjalanan yang kalian lalui itu adalah bagian dari petualangan? Atau kita merasa sudah bosan dengan ratusan kali perjalanan dengan melewati jalan yang sama, hingga kita hafal dimana lobang jalan tiu ada, hafal jam berapa saja lampu akan menyala merah, hafal suasana ketika kita melewati jalan tersebut. Ah, yang ini memang membuat penat.

Aku banyak membaca dari beberapa tulisan teman tentang petualangan. Bahwa petualangan adalah perjalanan. Dan setiap perjalanan tidak selalu harus ke tempat yang kita belum pernah datangi sebelumnya, tempat yang kita harus bersusah payah menujunya, atau tempat yang sudah banyak direkomendasikan penulis perjalanan karena ke-surga-annya.

Setiap petualangan yang sesungguhnya bagiku adalah setiap perjalanan dimana kita bisa mengerahkan semua panca indera kita untuk mencerna apa yang terjadi disekeliling kita. Kita bisa melihat keindahan alam, atau bahkan kerusakan alam. Kita bisa mendengarkan suara burung di alam liar, atau bahkan suara bising motor di jalan macet. Kita bisa mengecap sedapnya makanan mahal bintang lima, atau bahkan pahitnya jamu gendong di pasar tradisional. Kita bisa mencium wanginya melati di kebun bunga, atau bahkan bau busuk di TPA. Kita bisa merasakan dinginnya hawa pegunungan, atau bahkan teriknya matahari di lapangan bola.

Percuma jauh-jauh ke Wakatobi, kalau kita memang tidak menikmati setiap meter jalan yang dilalui. Sayang kalau sudah jauh ke Sabang, kalau kita sendiri tidak mendapatkan apapun disana kecuali foto narsis yang memenuhi harddisk. Sungguh terlalu kalau kita pergi ke Flores, tapi tidak ada hikmah sedikitpun yang mampu kita tangkap. Sangat disayangkan benar-benar, kalau kita bisa pergi ke Belitung, tapi hanya bangga dengan diri kita yang sudah pernah kesana, tapi hasilnya nol besar.

Masih banyak destinasi indah, disekeliling kita yang bisa kita eksplor. Purwokerto masih luas, Cilacap masih belum terjelajahi, Purbalingga indah sekali, Banjarnegara tetap mempesaona dan Kebumen beriman. Ayo, yang dekat-dekat kita eksplor dulu. Yang jauh tentunya juga tetap kita list menjadi "the place i wanna go".

Semua itu petualangan. Dan nikmat tidak nikmat itu tergantung kitanya. Bagaimana kita mempersepsikannya, dan mampu mencerna apa yang ada, menjadikan itu sebagai sebuah petualangan hidup yang berharga.

Selamat Berpetualang!

070211
19:43
barry likumahuwa - mi angelita
terkadang, berjalan ke pasar saja sudah cukup menyenangkan.

Dialog Imajiner Dengan Mas Willy


Berbicara Dengan Tubuh Kita Sendiri, Tak Hanya Pikiran.


Siang itu aku tergagap. Mas Willy datang tergopoh-gopoh mendatangiku. Dengan sontak dia membentakku tanpa mula.

"Hei Cung, apa yang kau ketahui tentang sastra?", bentak Mas Willy.

Sacung, itu panggilan darinya untukku. Hanya untukku.

"Sastra itu membelitkan makna pada kata Mas...", aku jawab seadanya.

Pikiranku belum menyatu dengan tubuhku. Aku masih terkaget-kaget dengan kedatangannya yang seperti petir.

"Bodoh! Kau pikir sastra itu hanya kiasan makna? Haha, bukan main dungunya kau!", Mas Willy menimpali. Dia masih tertawa keras terbahak.

"Asal kau tahu, sastra itu adalah bahasa kepada diri kita. Cara berkomunikasi kita terhadap diri kita sendiri, itulah sastra!", Mas Willy masih berbicara.

"Apa yang sudah kau lakukan untuk dirimu sendiri? Apa kau selalu mengajak dirimu berbicara? Apa kau sudah kau lakukan, hah?", Mas Willy setengah berteriak.

"Aku suka merenung Mas, mengolah kata pada pikiran kemudian menuangkannya pada kertas. Aku sudah mewakili pikiranku pada huruf yang kutulis.", aku membela diri.

"Cung, aku sudah katakan, sastra itu adalah bahasa kepada diri kita. Apa aku harus mengulanginya puluhan kali agar kau mengerti? Bodoh!", Mas Willy sedikit meradang.

"Dan apa kau kira, dirimu hanya pikiran itu sendiri? Dan bagian yang lain bukan? Sempitnya kau!", lagi-lagi Mas Willy berbicara sedikit keras.

"Dirimu bukan sebatas pikiran. Kau masih punya jantung, tangan, kaki mata, hidung dan lain sebagainya. Dan juga kemaluan. Apa kau punya? Atau jangan-jangan kau tak punya satupun! Hahahaha...", Mas Willy tertawa. Dan aku masih mendengarkan ucapannya meski masih belum juga kupahami.

"Ajaklah dirimu berbicara. Ajaklah setiap bagian dari tubuhmu berbicara. Ucapkan terimakasih pada mereka. Tanpa mereka, kau hanya jiwa tak berbentuk. Tanpa mereka, kau hanya gelombang tak kentara. Kau tentu sudah sering berdiskusi dengan ratusan orang, mengobrol dengan ribuan orang, atau apapun bentuk komunikasi dengan orang lain. Tapi sudah seringkah kau berkomunikasi dengan dirimu sendiri? Kau sudah menerima banyak sesuatu dari orang lain. Hadiah, jabatan, pangkat, atau apapun bentuknya. Tapi, sudahkah kau berterimakasih pada dirimu sendiri? Hingga kau merasa harus berterimakasih pada Tuhan? Bahwa sebenarnya dirimulah yang menopang semuanya, bahwa Tuhan yang memberikan kekuatan pada dirimu?", kali ini mas Willy melembut. Aku sedikit agak tenang. Mencerna perlahan semua kata-kata langitnya.

"Cung, ingat kataku. Sejatinya, semua jawaban permasalahan hidup itu, ada dalam diri kita. Apapun itu. Tinggal kita mampu mencarinya ke dalam diri, atau enggan memancingnya keluar. Dan itulah yang disebut dengan sastra. Berbahasa dengan diri sendiri.", tutur Mas Willy.

Mas Willy mengeloyor pergi. Sama tiba-tibanya ketika dia datang. Tanpa sapa, tanpa salam, tanpa pertanda apapun.

Aku masih mengunyah pelan-pelan sabdanya. Ah, aku ini terlalu bodoh. Atau terlalu malas? Jutaan hikmah keluar dari mulutnya, tapi aku bebal menerimanya. Dasar Sacung!

10 februari 2011
09:57
San Disco Reaggefornia - jason mraz
berbicaralah, dan ucapkan terimakasih, pada dirimu sendiri.

Tantangan Tahun Ini

Sudah 2011. Tapi nampaknya minat bacaku begini-begini saja. Banyak buku di rumah tapi cuma sekedar ditumpuk di pojokan meja. Banyak pinjam buku tapi tetap saja malas membaca. Suka ke perpus tapi hanya habis mengobrol dengan Pak Roso. Pergi ke toko buku tapi cuma liat-liat majalahnya. Beberapa kali ke bookfair tapi cuma mampir saja.

Di Goodreads, salah satu situs favoritku, ada sebuah tantangan menarik. Intinya, seberapa banyak buku yang akan kita baca di tahun ini.

Hahai, terang saja aku harus berpikir banyak-banyak. Berapa bilangan yang harus kutuliskan, apalagi melihat semangat bacaku yang kendur naik seperti ini. 10? 50? 100? 300? hoe....

Kumantapkan menuliskan 100 buku. Itu artinya aku harus membaca 1 buku maksimal 4 hari sekali. Buset dah! Luar biasa boi! Kalo terlaksana. Hahaha...

Dan menambah targetku kembali, tak hanya membaca, tapi menuliskan kembali reviewnya, sinopsisnya atau mungkin resensi ala kadarnya.

Bisa to Hill? Bismillah.

080211
09:19
Lelaki dan Rembulan - Franky n Jane
kalau kau, mau baca berapa banyak, Kawan?

Maksum

Namanya Maksum. Umurnya mungkin 40 tahunan. Pakaiannya tak pernah tak rapi. Necis. Rambut selalu disisir. Klimis. Namun yang mengherankan adalah dia selalu pergi bolak balik Banyumas Sokaraja. Mungkin sehari bisa 2-4 kali. Bukan untuk berdagang di pasarnya, namun memang hanya itu yang bisa dia lakukan. Setiap jalan dia menyapa orang dengan senyum ramah. Seluruh penduduk di pinggir jalan Banyumas Sokaraja sudah hafal akan dirinya. Maka jika orang asing melihat, tak ada yang tahu bahwa dia bisa dibilang 'tidak waras' oleh orang-orang disekelilingnya.

Sering aku menjumpai dia sedang berdialog akrab dengan tukang becak diperempatan. Atau sedang bercengkerama mesra dengan Polisi di sudut tikungan. Kadang juga aku melihatnya menyapa ibu-ibu di pasar. Siapapun dia sapa. Atau kadang yang menyedihkan, dipukuli oleh preman-preman pasar yang suka iseng.

Aku tahu, dia tak pernah mengganggu orang. Justru malah kadang suka membantu. Aku pernah melihat sesekali dia ikut membantu tukang sampah di pasar hingga dia harus membersihkan dirinya kembali, untuk menjadi klimis. Terlihat juga sewaktu dia membantu ibu-ibu membawa barang belanjaanya, namun sering ditolak karena takut merusak. Aku tahu, niatnya baik.

Berita tak menggembirakan datang dari kawan dekatku. Maksum tertabrak truk di Kaliori. Tubuhnya remuk, tak tertolong. Entah kenapa, seketika itu juga mataku berkaca. Entah. Hatiku leleh mendengar berita ini. Aku menangis untuk orang yang dianggap 'gila' oleh lingkungannya.

Aku belum sempat belajar banyak kepadanya. Pertemuan kita sebatas lemparan senyum dan balasan sapa seadanya. Aku belum sempat banyak berdialog dengannya. Aku belum sempat menimba ilmu padanya. Belajar tentang keikhlasan, belajar tentang suka membantu, belajar ramah kepada orang lain dan mungkin yang paling berat adalah belajar menerima olok-olokan orang lain.

Yang dianggap gila justru malah tidak pernah mengganggu orang lain. Yang dianggap tidak waras justru malah tidak pernah merusak milik orang lain. Yang dianggap sinting justru malah tidak pernah mencuri barang orang lain. Yang dianggap tidak dianggap justru malah tidak pernah, sekali-kalipun menyakiti hati orang lain.

Aku masih tertegun, membaca kepingan-kepingan ilmu yang tersisa. Mengais-ngais sisa hikmah dari semua ini.

Maksum, lelaki 'beda' yang terpinggirkan. Korban pemikiran masa sekarang. Bisa jadi dia lebih mulia dari para politisi senayan, meski sama necis klimisnya. Bisa jadi dia lebih mulia dari para pejabat pengumbar janji, meski sama-sama suka senyum. bahkan, bisa jadi dia lebih mulia dari kita, yang mengaku beriman tapi suka menyakiti.

Ukuran kemuliaan bukan dengan seberapa banyak yang kita punya, tapi seberapa banyak yang kita ikhlaskan hanya untuk-Nya. Dan aku pelajari dari seorang Maksum, meski ku tahu dia tak pernah sembahyang. Tapi aku tahu dan yakin, Dia Maha Adil.

terinspirasi dari cerpen : Wangon Jatilawang - Ahmad Tohari

080211
07:32
mendengarkan King of Convenience
ah, pagi ini, rasanya indah sekali.

hari #25 : tentang sabar dan syukur

#tentang sabar dan syukur

"Kami adalah pasangan surgawi. Pasangan yang penuh dengan kesyukuran dan kesabaran. Bagaimana tidak, aku bersyukur mendapatkan dia, dan dia bersabar mendapatkan aku. Hehehe..."

Sabar dan syukur itu bukan 2 keping mata uang. Yang kita harus menerima satu sisi tapi meniadakan yang lain. Bukan itu. Sabar dan syukur itu harus kita telan bersamaan ketika mendapatkan sesuatu.

Bukan berarti sabar itu hanya untuk hal yang buruk dan syukur itu hanya untuk hal yang baik. Tidak. Seratus persen tidak.

Mendapatkan keburukan lalu bersabar itu hal biasa. Tapi mendapatkan keburukan kemudian kita bersyukur itu hal yang luar biasa. Mendapatkan kebaikan lalu bersyukur itu hal wajar. Tapi mendapatkan kebaikan lalu kita bersabar itu hal yang super.

Bisa jadi yang baik bagi kita, sesungguhnya buruk bagi Allah. Atau mungkin sebaliknya.

Nah, tugas kita adalah mengantisipasi semua hal yang terjadi dengan menelan semua pil sabar dan syukur secara bersamaan.

Kita tak pernah tahu apa rencana Allah dibalik ini semua, kecuali kita bisa menyikapinya dengan sabar dan syukur.

Oh, indahnya.

080211
10:25
God Put a Smile Upon Your Face - Coldplay
sabar dan sykurku, untuk hari ini

hari #24 : tentang sederhana



#tentang sederhana

"lebih baik jadi orang kaya yang sederhana, daripada orang miskin yang sederhana."

Sederhana identik dengan zuhud. Dan zuhud identik dengan ketidakpunyaan, kepapaan. Itu kata orang banyak.

Sebenarnya ada perspektif lagi yang lebih rasional. Zuhud bukanlah berarti ketidakpunyaan. Tapi bagaimana menggunakan kekayaannya secara proporsional, mengukur berdasarkan kebutuhan bukan keinginan. Betapa banyak orang kaya yang tidak proporsional, sehingga membelanjakan hartanya untuk barang-barang yang sebenarnya tak berguna banyak untuk dirinya apalagi umat. Nah, suhud itu ada pada posisi dimana orang yang mampu membelanjakan hartanya sesuai dengan kebutuhan dan proporsinya.

Orang tidak punya mah tidak usah disuruh hidup zuhud sudah pasti hidupnya zuhud. Kalau orang yang mampu itu zuhud, justru inilah letak kemuliaannya. Ah, analogi yang indah ini kudapatkan dari Mas Ryan.

Bisa jadi memakai Blackberry itu zuhud, jika memang sebuah kebutuhan. Atau bisa jadi memakai satu baju terus menerus itu riya, karena ingin dianggap zuhud. Betapa tipisnya batas ini...

Dan sederhana itu adalah bagian dari zuhud.

So, apa yang harus dilakukan? Apa kita harus menjadi orang yang biasa saja untuk menjadi sederhana? Tentu saja, jadilah pribadi yang kaya juga sederhana.

080211
09:34
aku masih mencari sosok yang sederhana itu,
siapa dia? dia siapa?

gambar dari : sini

hari #23 : tentang keberkahan

#tentang keberkahan

berkah
ber.kah
[n] karunia Tuhan yg mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia; berkat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi III (2001)


Aku ingin hidupku berkah!
Sekecil apapun yang kulakukan. Sesedikit apapun yang kudapatkan. Seringan apapun yang kuberikan.

Ya Rabb, kabulkanlah...
Aku ingin jadi pembayar zakat terbesar di Purwokerto-Mu ini...
Mudahkanlah... Apa sulitnya bagi-Mu...

080211
10:29
A Whisper - Coldplay
Berkahilah ya Rabb...

hari #22 : tentang inspirasi


#tentang inspirasi

Sekecil apapun yang bisa membuatmu berpikir akan hidup dan kehidupan, itulah yang disebut dengan inspirasi. Carilah dimanapun kau berada, kapanpun kau ada, dan dengan siapapun kau bertemu. Inspirasi pasti selalu ada.

Tak melulu kita harus ketempat jauh untuk mendapatkan inspirasi. Bahkan bepergian ala kadarnya ke pasar bisa-bisa membuahkan pikiran selepas kita pulang. Tak harus bertemu dengan orang-orang yang hebat dalam hidupnya, dalam setiap orang yang kita temui bisa kita petik pelajaran hidupnya dan kita jadikan inspirasi. Tak mesti harus memenangkan ratusan juara kompetisi untuk mendapatkan inspirasi, tapi berada pada titik paling rendah dalam hidup bisa menjadi inspirasi tersendiri.

Keramaian dan kesepian, masing-masing bisa membawa inspirasinya sendiri. Kita tidak bisa mencemooh satu atau yang lain.

Pekalah terhadap apapun yang bisa menjadi inspirasi. Buka mata, lebarkan pendengaran, luaskan pemikiran dan banyak-banyaklah bertemu dengan orang lain. Meski kadang dalam kesendirianpun banyak kita temukan inspirasi.

Cari inspirasi, kemudian ikuti kata hati, lakukan yang seharusnya!
Lalu, perhatikan apa yang terjadi.

080211
10:07
inspirasian belum terbit.
ayolah.

gambar dari sini

hari #21 : tentang masa kecil

#tentang masa kecil

Sejak bayi aku sudah hidup nomaden. Mungkin inilah yang membuatku mencintai perjalanan. Sejak SD aku suka bertemu teman. Mungkin inilah yang membuatku menjadi sanguinis. Sejak SMP aku suka membaca. Mungkin inilah yang membuatku betah berlama-lama dengan kata.

Masa kecil ternyata berperan penting untuk membuat peta besar kehidupan seseorang. Lihat saja masa kecil orang-orang hebat, pasti lebih banyak menderitanya dibanding dengan meleluasakan keinginan-keinginannya. Mereka terbiasa berjuang demi kehidupannya. Hingga kelak dewasa mampu menjadi orang yang besar berkat perjuangannya.

Aku melihat ini sebuah titik cerah. Kelak, bukan berarti menyulitkan, tapi akan kudidik anak-anakku dengan prinsip bahwa mendapatkan sesuatu itu harus penuh dengan perjuangan bahkan pengorbanan. Tidak semudah kita memencet tombol kemudian mendapat apa yang ktia inginkan. Aku tak ingin anak-anakku menjadi anak yang manja yang tak bisa selaras dengan kerasnya jaman.

Ya, belajar dari diriku. Masa kecilku. Semua keinginan harus ada perjuangannya.

Makasih Bapak...

080211
10:16
what if - coldplay
purwokerto, aku datang!

hari #20 : tentang ikhlas

"Ikhlas, adalah menerima Tuhan dengan segala kebenarannya. Tidak bertanya lagi!"
- MTGW

Obrolan dengan sahabat-sahabatku tentang tema ini nampaknya takkan pernah berakhir. Ikhlas itu susah sekali dilakukan, meski mudah diucapkan. Banyak orang mengatakan ikhlas itu hanya mengharap pembalasan dari-Nya, atau apapun dari-Nya. Ya, memang benar.

Aku bertanya kepada Mas Ryan tentang makna ikhlas. Dia menjelaskan dengan analogi aneh namun sederhana.

"Ikhlas itu seperti kamu buang air besar. Kamu tak pernah mengungkit-ungkit seberapa banyak yang kau buang, berbentuk apa, atau implikasinya kepada orang lain atas pembuanganmu. Seperti itulah ikhlas dalam beramal."

Ah, dalam dan sederhana sekali.

Aku pernah berpikir, bahwa apa yang kita liat selama ini baru sebatas dimensi fisik. Belum pada taraf dimensi ikhlas. Kita melihat orang tua yang sudah sepuh, yang mengisi mimbar jumat dengan suara nggrememeng tak jelas pasti membosankan dan lebih menyenangkan melihat ulama muda yang berbicara dengan bahasa indah serta gaya yang memukau. Namun kita lupa, bahwa ada dimensi ikhlas dalam setiap amal kita. Bisa jadi yang sepuh itu jauh lebih ikhlas daripada kita yang muda-muda.

Ah, betapa jauh kita dari ikhlas ini. Hati kita sudah penuh dengan kotoran-kotoran niat, sripilan-sripilan kepentingan, gumpalan-gumpalan maksud sampai ke kepingan-kepingan keinginan. Amal-amal kita menguap entah kemana karena keikhlasan kita dipertanyakan. Malu kita...

Sungguh, ikhlas pada diri kita hanya Allah yang Mengetahui. Sungguh, benar-benar hanya Allah. Bahkan malaikatpun tidak tahu!

080211
09:49
Ya Rabb, di Februari ini aku ingin ikhlas.

nb : silakan dipilih, mau tukang ojek yang mana? sama-sama bermotor supra x 125, berjaket merah. dan yang jelas, sama-sama bersertifikat sebagai tukang ojek.

nasihatku untuk hilmy

fokuslah saja kau untuk mengurus hidupmu dulu.
kerjakan bisnismu, usahamu, rencana-rencanamu.
bayar hutang-hutangmu.
selesaikan kuliahmu, tugas akhirmu.
berbaktilah pada orang tua, berbuat baiklah. manut.
sayangi teman-temanmu.
buat perubahan pada dirimu.
rajinlah mendekat padaNya, di waktu malam dan pagi hari.
perbanyak memberi sesuatu pada orang lain.
pelajari bahasa orang lain, watak orang lain dan sifat orang lain.
bantu orang-orang yang membutuhkan bantuanmu, sedikit apapun.
teruslah belajar, membaca dan menulis tentang kehidupan.
kuatkan fisikmu dengan olahraga.
teguhkan mentalmu dengan mengaji.
sering-sering silaturahmi dengan orang baik dan sholeh.
berkunjunglah ke guru-gurumu. yang pernah terlupakan maupun yang akan kau cari ilmunya.
berkelanalah, meski hanya sejauh lemparan batu. ambil hikmah setiap perjalananmu.
syukuri setiap detik hidupmu, setiap detik.
dan tersenyumlah.

tak usah berpikiran macam-macam dulu, itu menguras energi.

3 februari 2011
05:43
maiyah B - kiai kanjeng
meski udara dingin, aku ingin es teh.

hari #19 : tentang belajar, ilmu dan sekolah

#tentang belajar, ilmu dan sekolah

belajar tak hanya di sekolah. ilmu tak hanya di sekolah.
meskipun sekolah itu juga baik.
jangan pernah terkotaki, bahwa semua hal tentang belajar dan ilmu bisa kita peroleh di sekolah.


1 februari 2011
09:06
ye good ol'days - WSTCC
sudah februari. lekas sekali.

hari #18 : tentang sepeda



#tentang sepeda

“I thought of that while riding my bike.”
ALBERT EINSTEIN
On the theory of relativity

itu ucapan Om Albert. orang yang kata orang ditakdirkan menjadi orang terjenius didunia. aku ikut mengamini kata-katanya. memang benar. kesukaanku bersepeda sudah timbul sejak aku masih bayi. sejak menikmati sepeda roda tiga di tempat mbah. karena memang aku tak pernah punya sepeda macam ini. aku lupa bagaimana berlatih dan sejak kapan mulai bisa bersepeda roda dua. tau-tau, sudah tk aku bisa naik roda dua. menikmati alam pedesaaan kroya dengan sepeda. menikmati pagi setelah shubuh bersama saudara seumuran. alangkah senangnya.

sewaktu awal-awal masuk sekolah dasar, aku begitu bersemangat naik sepeda. sepeda apapun aku naiki (tentu saja asal sadelnya sampe). apalagi karena memang aku tinggal di daerah yang datar dan sepi. ah, tambah mantab dramatisasinya. namun kecelakaan juga pernah menimpaliku. saking bersemangatnya sepeda, kadang hati-hati menjadi faktor kedua yang diperhatikan setelah jalan. mata kiriku hampir kena stang. 2 cm saja meleset, aku hampir buta seumur hidupku. alhamdulillah, hanya luka kecil, meski penyembuhannya lama.

kelas dua SD aku pindah rumah. rumahku di daerah yang tidak datar. bergelombang dan banyak tikungan. namun ternyata tak menyurutkan langkah anak-anak disini untuk tetap bersepeda. aku masih ingat teman-teman sepermainanku dulu. dan sampai sekarangpun masih akrab, meski sudah punya kesibukan masing-masing. aku masih ingat bagaimana miko menggunakan sepeda federal (istilah MTB jaman dulu), berwarna hijau dan cukup tangguh. masih ingat pula aku akan anto, yang punya BMX torpedo, yang cukup mengerem dengan cara mengayuh kearah belakang. masih ingat pula ade, yang dia punya sepeda federal yang benar-benar bermerk federal. dan aku sendiri, sepeda BMX, peninggalan omku, yang benar-benar bermerk BMX. so oldies...

semasa smp aku semakin menggilai sepeda. kali ini sudah bukan smk pertanian saja sasaran sepedaku. tapi sudah hingga goa maria, banyumas, papringan, banyumas, bahkan ke purwokerto. masih ingat aku dulu, sebegitu gilanya hingga pergi berenang ke purwokerto dengan menaiki sepeda, yang jaraknya hampir pulang pergi 25 KM. weleh. namun dulu tak terasa lelah, apalagi karena bersepeda bareng teman-teman.

meski SMK aku dipurwokerto, dan tak mengendarai sepeda untuk ke sekolah, dan selalu pulang sore dari sekolah, bukan berarti aku vakum dari sepeda. galih, teman baikku dari cilacap, dia selalu menaiki sepeda untuk pergi ke skolah. rumahnya sekitar 5 km dari sekolah. cukup jauh dan cukup menderita untuk ukuran anak skolah jaman dulu. sepeda galih pula yang menjadi sarana perjalananku mengelilingi purwokerto. alun-alun gor, unsoed, dan tempat-tempat ramai lainnya tak pernah luput dari kunjungan-kunjunganku dengan sepeda. jika orang lain suka menggunakan angkot untuk pergi kelain tempat, berbeda dengan aku. aku cukup naik sepeda. alasannya? uang tentu saja. sepeda murah, bahkan cenderung gratis. selain harus mengisi tenaga dengan porsi lebih banyak dari biasanya.

masa kuliah aku lama tak bersepeda. galih pergi kesemarang, dan sepedanya hilang ketika di kosan teman. sepeda BMW masa kecilku sudah terlupakan marah, dan dia marah dengan cara meng-karatkan diri. dan sekarang, aku tak punya sepeda. namun bukan berarti pula aku mandeg bersepeda. bapak membeli sepeda tua, hummber merknya. dan aku sudah mencoba bersepeda dari gentasari kroya hingga kerumahku, kalibagor. mencoba ke terminal purwokerto, berkeliling ke notog, dan ketempat-tempat aneh lainnya. aku juga naik sepeda dari petanahan ke suwuk ketika aku berlibur di rumah iwan. juga pernah aku berkeliling jogja hingga kotagede bersama nadia dan teman-temannya.

sekarang, aku punya damar. sepeda lipat merk fold-x, merah warnanya. sudah menjadi kewajiban atas mimpiku selama ini. kemana-mana pergi naik sepeda. aku tak peduli orang lain berkata apa. mencari sensai lah, cuma ikut tren lah, orang gila lah, yang pnting aku tidak menganggu mereka, dan mereka tidak menggangguku. aku rasa itu prinsipnya. toh, bersepeda itu juga baik untuk kesehatanku, juga tidak berpolusi.

bismillah....

30 januari 2011
19:43
di depan tv, menemani neysa,
mau tidur.

hari #17 : tentang indonesia



#tentang indonesia

apalagi yang harus kukatakan tentang indonesia?

tanah kaya yang subur, penuh dengan minyak, emas dan jutaan sumber daya yang lain. negeri ini dulunya atlantis. negeri ini pernah berjaya menaklukan negeri-negeri seberang. negeri ini sejatinya tak pernah miskin kecuali dalam angka statistik. negeri ini sejatinya tak pernah kelaparan parah. negeri ini luar biasa.

mau berkeliling ke seluruh indonesiapun seumur hidupmupun takkan mampu. jutaan tempat indah ada di indonesia. setiap meternya merupakan mahakarya maestro terhebat di alam raya, Dia.

semua kekayaan di dunia ada di indonesia. tak terbantahkan. ribuan budaya ada di indonesia. semua terjaga hingga bikin iri tetangga. ribuan bahasa ada disini, namun rakyat kita rukun saling bersaudara.

kita punya laut, kita punya gunung, kita punya danau, kita punya daratan, kita punya hutan, kita punya padang, kita punya semuanya.

orang kita hebat-hebat. berperan besar di ratusan perusahaan penting di amerika. bersekolah di havard, oxford, mit hingga sorbonne. insiyur kita dipakai di jepang, korea dan amerika latin. anak-anak mudanya juara kompetisi bergengsi level internasional.

kurang apa lagi negeri ini?

1 februari 2011
09:00
kampus kemarau - white shoes n the couples company
retro pop, oh indahnya.

hari #16 : tentang perjalanan dan petualangan



#tentang perjalanan dan petualangan

"Berkelana tak hanya membawaku ke tempat - tempat spektakuler sehingga aku terpaku, tak pula hanya memberiku tantangan ganas yang menghadapkanku pada keputusan hitam putih, sehingga aku memahami manusia seperti apa aku ini.
Pengembaraan ternyata memiliki paru - parunya sendiri, yang dipompa oleh kemampuan menghitung setiap resiko, berpikir tiga langkah ke depan sebelum langkah pertama diambil, integritas yang tak dapat ditawar - tawar dalam keadaan apapun, toleransi, dan daya tahan.
Semua itu lebih dari cukup untuk mengubah mentalitas manusia paling bebal sekalipun." (Transendental, Edensor)


1 februari 2011
08:50
hacienda - white shoes n the couples company
sembari menunggu tukang tambal ban, membenahi roda si upa.

hari #15 : tentang cita-cita

#tentang cita-cita

jadi dokter? jadi tni? jadi pengusaha? jadi pegawai negeri? jadi karyawan bank?

apapun itu, asal kau niatkan semata-mata untuk Dia. entah apa itu, asal kau benar-benar jadi abdiNya selama hidupmu. nama apapun itu, asal kau tanggung jawab untuk nafkah dirimu dan keluargamu. entah apa cita-citamu, asal kau tak melanggar syariatNya.

semua boleh-boleh saja. tak ada yang lebih mulia dimataNya berdasarkan nama cita-citanya.
percayalah, Dia Maha Adil.

1 februari 2011
08:54
senja menggila - white shoes n the couples company
kadang, dalam hidup, memang butuh berhenti sejenak.

hari # 14 : tentang menikah

#tentang menikah

ini hal paling berat dari yang sering ku tulis. tentang menikah.

menurut ust fauzil adhim, ada 3 hal yang harus kita miliki menuju ke jenjang pernikahan. niat yang lurus, proses yang benar, dan ilmu yang memadai. 3 itu, cukup. membuat pernikahan menjadi barokah.

apalagi yang dicari dalam pernikahan selain kebarokahan? kebahagiaan itu hanya efek dari kebarokahan. banyak nian pasangan menikah bahagia namun tak barokah. kalau barokah bisa dibilang pasti bahagia. subhanallah ya..

niatmu apa hill? prosesmu benar? ilmumu sudah cukup?
ah, rasanya ingin mati saja. meng-undo semua kejadian yang pernah terjadi. niatku masih labil, kanan kiri tak jelas. kadang baik, kadang cukup baik, bahkan kadang kurang baik. prosesku selama ini hancur tak keruan. apa saja kulakukan, tanpa melihat baik buruknya kelak. ilmu? ngaji saja malas, gimana mau dapat ilmu?

aku tak ingin berbicara banyak tentang menikah. karena sudah lama aku berbicara tentang topik ini. dan tak usai kurampungkan juga.

3 hal saja. niat yang lurus, proses yang benar dan ilmu yang memadai.

bismillah.

1 februari 2011
08:30
i wanna hold your hand, aku dengar versi akustiknya om Jubing.
pagi ini sudah hujan, aku ingin malas.

hari # 13 : tentang menulis



#tentang menulis

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian."
— Pramoedya Ananta Toer

kalimat ini ampuh sekali.
aku langsung menanamkannya ke pikiranku dalam-dalam. aku harus menulis. kemudian aku banyak membaca buku tentang kepenulisan. aku memahami bahwa menulis itu adalah kewajiban setiap manusia. karena, tanpa tulisan dan kerja nyata, kita bukan apa-apa dimasa depan.

sampai saat ini, aku masih bercita-cita menulis buku. diterbitkan di Pro-U Media, itu obsesiku. aku juga ingin menulis catatan perjalanan, ebook tentang banyumas, puluhan essai, novel hingga artikel-artikel kecil untuk media komunitas.

beberapa tips yang selalu aku ingat adalah kata-kata dari bang darwis tere-liye,
hanya ada tiga resep, 1. ditulis 2. ditulis 3. ditulis itu saja.. jgn pedulikan soal bagus atau jelek.. jangan pikirkan dimuat atau tidak.. jgn pusing2 dgn kalimat pembuka, selesai atau tdk.. ditulis saja.. dan percayalah, sekali kebiasaan itu datang, kita hanya perlu menambahkan sedikit niat yg tulus, sejumput energi kebaikan, maka insya Allah, tulisan kita akan menyentuh dan bermanfaat bagi banyak orang..

Aku menulis karena aku ‘mewajibkan’ diriku untuk membaca…
AWALI setiap pagimu dengan menulis, itu akan membuatmu jadi seorang penulis. Begitulah ungkapan dari Gerald Brenan.


Writing is a journey to the unknown.
--Charlie Kaufman


ah, berjuta kata masih membeku di kepalaku. aku harus mencairkannya.

30 januari 2011
19:49
jubing kristianto, selalu memukauku.
bismisllah, untuk minggu depan.