Bekal Ilmu



Salah satu dari sekian banyak temanku yang menikah kemarin adalah Azis dan Arini. Azis sudah kuanggap seperti saudara sendiri. Sudah banyak perjalanan yang kami lalui bersama. Hingga bahkan ketika aku main ke rumah Arini aku dikira adiknya Azis. Haha. Sorry boi! Kami berbeda jauh! Azis memang ganteng, dan aku berbeda. Aku ganteng banget! Hahaha....

Kemarin aku bertemu Azis dan Arini saat mengantar kakaknya Naim lamaran. Ada perbincangan menarik saat kami mengobrol biasa. Azis berpesan padaku, bahwa sejatinya dalam proses pernikahan, bekal ilmu itu lebih utama daripada bekal harta. Terasa sekali bedanya.

Hm. Dengan keterbatasanku, mencerna kalimat ini bisa kulakukan berhari-hari.

Mas Andri Maadsa-pun, saat khotbah nikah di walimahannya Andri dan Indie berpesan demikian. Bahwasannya ilmu itu adalah bekal utama seseorang menuju pernikahan. Jadi kita paham bagaimana memperlakukan istri dengan baik, saat malam pertama, saat dirumah mertua, saat bepergian, dan semuanya. Ilmu itu yang lebih utama.

Benar saja, amal yang didasari tanpa ilmu itu nol besar. Aku percaya akan hal ini.

Azis, Mas Andri, mengingatkan selalu, meski mungkin tak langsung. Bisa jadi impian-impianku untuk melangsungkan proses ini juga terhambat karena terbatasnya ilmuku tentang pernikahan. Ya, Allah sungguh Maha Adil. Dia tak mau istriku terdzalimi nantinya karena terbatasnya ilmu yang kumiliki.

Sungguh, ilmu yang sedmikian luas itu hanya milikNya.. Maka, mintalah padaNya..

Untuk mengingatkan diriku sendiri, dan juga orang-orang terdekatku yang hendak 'berproses', mari kita minta ilmu-Nya, mari kita mengaji sebanyak mungkin ayat, yang tersurat dan tersirat... Sungguh, Allah Maha Adil.. Jika kelak sudah mampu kita, pasti akan datang waktu yang tepat. Insya Allah...

nb : gambar dari sini

29 Maret 2011
09:15
Shalawat Burdah - Nasheed
Makasih Mas Andri, makasih Azis...

7 kata-kata:

Mentari pagi mengatakan...

Benar, terkadang memang kita memaksakan sesuatu...yang sebenarnya belum bisa kita dapatkan..
waktunya belum tepat.

Mentari pagi mengatakan...

Benar, terkadang memang kita memaksakan sesuatu...yang sebenarnya belum bisa kita dapatkan..
waktunya belum tepat.

Ajeng Sari Rahayu mengatakan...

Subhanallah, kata-katanya indah...
Harta banyak yang nyari, sementara ilmu? adakah yang mencari lalu merealisasikan ilmu tadi? jawabnya ada (tapi banyak yang serakah) dan sedikit sekali (tapi bermanfaat dunia dan akhirat).


Beruntung sekali kita-kita ini yang selalu mengingat-Nya.

Puput Rusianingtyas mengatakan...

amin amin amin...:D

heidyana pratiwi mengatakan...

amien,..terharu, mau banged secepatnya dipersunting sm orang yg berilmu, doain dy y mi

Unknown mengatakan...

ini tho mas,.
alasn na "baca buku yg wkt thu",.
ehehehehehehe

ane doain mas,.
smg mas cpt" d pertemukan jodoh na.
klu mau nikahan,.
jgn lp undang" yha mas..
:)

Hilmy Nugraha mengatakan...

@siska, saatnya belajar..
@ajeng, sesama sodara saling mengingatkan. ya to?
@put, amin.
@dy, amin, semoga dy..
@hapis, hehe, iyo pis. amin...