bandung, aku datang.

geliat bisnisku tumbuh. sejak ada rencana mau jualan kaos di expo ESQ besok. dan yang harus kulakukan diawal adalah kulakan kaos di bandung. bandung adalah pusat mode di jakarta. semua hal berhubungan dengan fashion ada disini. entah bahan kaos, hem, gorden hingga sprei. awal desember kuawali dengan berkunjung ke bandung yang kata orang paris van java. berangkat pagi dari purwokerto, naik mobil. nyetir gantian sepanjang jalan. bareng azis n rizky.

yang menarik adalah sangat menyenangkan berangkat pagi dari purwokerto. mendapati pemandangan indah disekitar ciamis dan tasik. pas lah pokoknya.

kami juga iseng melewati jalan lingkar nagrek. jalan yang seharunysa justru malah memperpanjang jarak tempuh kami ke bandung. jalan yang memang dibuka hanya saat lebaran. tapi kami iseng saja.

pemandaangan bukan main indah. bayangkan saja, bukit yang dibelah yang jadi dua untuk dibuat jalan. seperti apa? kita liat saja foto-foto kami disana.

sampai bandung, pukul 9 pagi. kami langsung menuju masjid raya bandung untuk menjalankan ritual mandi kami. masjid raya bandung dengan alun-alun didepannya dan basement dibawahnya. super.

kami langsung menuju ke pasar baru. tujuan utama kami belanja bahan kaos disitu. jarak dari masjid raya bandung ke pasar baru hanyalah beberapa ratus meter, namun kami harus berputar-putar hingga 2 jam lamanya karena bandung penuh dengan jalan searah dan kami yang sok tahu sehingga salah belok. haha. untung supir kami, azis, penuh pengalaman untuk menangani lalu lintas seruwet kota bandung. sehingga bisa 'cak ceg' dalam menyetir. nilai 9 untuknya.

da pasar baru kami belanja beberapa puluh kilo bahan kaos. setelah itu kami berencana menemui teman lama kami di pusdai. namun karena waktu janjinya masih lama, kami pergi kembali ke astana raya, menuju tempat saudara azis. bandung hujan deras kala itu, selokan banjir. ah, sangat tidak enak.

pusdai, ternyata besar sekali. oh ya, aku melihat dua kali akad nikah pada hari itu. pertama di masjid bandung, yang kedua di pusdai. di pusdai bahkan saksinya adalah tifatul sembiring dan dengan khotbah nikah dari rektor uin kalijaga. buset, mantep nih nikahannya.

di pusdai kami bertemu teman lama. dia banyak memberikan informasi tentang konpeksi (harap maklum, ini dibandung) dan sablon kaos yang bagus di bandung. akhirnya kami memantafkan (bandung memang aneh, sering berkebalikan) hati untuk langsung pergi menemui kolega teman lama kami di kircon, kiara condong.

wah, ternyata kolega teman kami ini adalah pelaku bisnis lama dalam bidang distro. bahkan sekarang punya merk sendiri dan sistem bisnis yang menarik. kami banyak belajar dari sana.

kami pulang. dengan semua bahan ditinggal disana.

bandung, masih meninggalkan sedikit jejak dihatiku. ada sesuatu disana. entah, kesedihan, kerinduan ataupun penyesalan.

bandung, aku belum ke museum geologi.

15 des 2010
07:03
the banery, cemburuisme.
sembari meledek neysa, hendak renang.

2 kata-kata:

afi mengatakan...

2 kali kesasar di bandung (pas PSG) :D

Hilmy Nugraha mengatakan...

hehe, bandung emang bikin nyasar.