punya Gramedia



tiba-tiba aku ingin punya Gramedia.

selama ini aku mungkin ke gramedia hanya melihat buku-bukua apa yang sedang laris saat ini, kemudian pergi meninggalkan toko tanpa membeli buku apapun. pergi ke toko sebelah dengan diskon seumur hidup, lalu membli disitu. selama ini aku mungkin hanya menunjuk dan mendaftar buku-buku apa saja yang sedang ku inginkan ketika aku ke gramedia. selama ini aku mungkin hanya iseng pergi ke gramedia tanpa niatan yang jelas.

namun, setelah nanti aku punya gramedia, aku bisa sesuka hati, kapanpun aku datang, aku bisa baca buku sepuasnya. menikmati koran-koran terbaru. membuka majalah apapun yang terbaru. gramedia semacam perpustakaan untukku. aku bisa setiap saat memanggil penulis buku untuk mengisi bedah buku, launching ataupun jumpa penulis di tokoku. aku bisa menikmati musik instrument ala dave koz sambil baca buku di pojokan toko.

ah indahnya impian ini.

semoga.

ya Rabb, cip lah.

7 kata-kata:

melynsalam mengatakan...

amiin..
kalo abang punya gramedia, aku bisa sering2 numpang baca. cihui dah!

Mentari pagi mengatakan...

jeongsin
modeun seong-gong-eun kkum-eseo apseogi ttaemun-e

Mentari pagi mengatakan...

jeongsin
modeun seong-gong-eun kkum-eseo apseogi ttaemun-e

Rizky mengatakan...

apik kuweh konsep perpustakaan sekaligus toko buku. Karena punya visi marketing, sehingga tuh perpust punya ambisi yang tinggi untuk mengupdate dan menjaga kualitas buku2 koleksinya...

diwaca disitu boleh, dibeli boleh...

persoalan saiki kan perpus isine alakadarnya, ora menarik, ora nduwe ambisi besar untuk mempersembahkan yang terbaik.. wis rumangsa dapat banyak pahala sosial yang banyak walau hanya menyediakan buku2 bekas alakadarnya

Hilmy Nugraha mengatakan...

@melyn : asyeeeeeek...
@siska, artinya apa?
@rizky, yup, seperti inilah perpustakaan masa depan.

menjadikosong mengatakan...

klo gitu, ayo usaha mulai dari sekarang juga

Hilmy Nugraha mengatakan...

@menjadi kosong, hayuk!